Utama

40 Eks Penumpang KM. Sanus 34 Tujuan Saumlaki Positif Covid-19

30
×

40 Eks Penumpang KM. Sanus 34 Tujuan Saumlaki Positif Covid-19

Sebarkan artikel ini

Bupati+Fatlolon+40+Eks+Penumpang+Covid19
Bupati Petrus Fatlolon (tengah), Kadis Kesehatan ( kiri) dan Direktur RSUD dr. P.P. Magretti (kanan)
Saumlaki, Dharapos.com – 
Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon menyatakan 248 eks penumpang
KM. Sabuk Nusantara (Sanus) 34 yang datang dari pelabuhan Ambon menuju Saumlaki
dan sejumlah pelabuhan tujuan di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang telah
menjalani pemeriksaan tes usap atau Swab oleh petugas medis dari Ambon pekan
kemarin, telah diketahui hasilnya berdasarkan surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Maluku.
Sesuai hasil pemeriksaan laboratorium yang disampaikan
secara resmi melalui Surat Kepala Dinas Kesehatan Nomor 443.33/2672/Dinas Kesehatan
tanggal 9 September 2020 menyebutkan bahwa telah dilakukan pemeriksaan terhadap
205 orang eks penumpang dan 40 orang diantaranya dinyatakan positif Covid-19
berdasarkan hasil tes usap.
“Yang telah selesai dan hasilnya sudah dikirim resmi ke
Gustu Covid-19 Kabupaten Kepulauan Tanimbar 
berjumlah 205 orang. Masih ada 43 orang yang belum disampaikan hasilnya
atau masih dalam tahap uji laboratorium. Dari total itu terkonfirmasi 40 orang
positif dan ada pula yang harus uji ulang,” rincinya dalam konferensi
pers di kantor Bupati, Rabu (9/9/2020).
Ke 40 orang yang dinyatakan terpapar Covid-19 ini terdiri
dari 28 penumpang yang turun di pelabuhan Saumlaki termasuk seorang anak buah
kapal dan 12 orang lainnya adalah penumpang lanjutan dengan pelabuhan tujuan di
MBD.
Berdasarkan hasil laboratorium tersebut, tim medis saat ini
sedang melakukan pemilahan terhadap para pasien yang terpapar berdasarkan hasil
laboratorium untuk dipindahkan dan menjalani isolasi di Puskesmas Lorulun dan
RSUD dr. PP Magretti Saumlaki.
Eks penumpang yang hasil tes usapnya negatif akan
diperpanjang masa karantina selama 10 hari lagi.
“Dengan pertimbangan karena mereka itu ada masa tunggu
selama satu minggu setelah diambil sampel darah untuk uji lab maka
dikhawatirkan selama seminggu mereka terkontak dengan 40 orang yang positif di
lokasi karantina. Oleh karena itu perlu dilakukan karantina untuk penanganan
lanjut termasuk uji Swab ulang. Jika hasilnya negatif baru bisa dipulangkan,”
jelasnya.
Bupati Fatlolon yang juga Ketua Gustu Covid-19 ini
menyatakan, kebijakan ini dilakukan agar setelah kembali, para eks penumpang
ini tidak membawa atau menyebarluaskan virus ke keluarganya di rumah.
Kepala Dinkes setempat dr. Edwin Tomasoa merincikan, para
pasien yang terpapar Covid-19 itu masing-masing perempuan EIR (20), Perempuan
SW (66), bayi laki-laki ML (3), laki-laki JNL (25), perempuan IPB (19),
perempuan DW (20), laki-laki YR (60), perempuan MR (23), perempuan ML (33), laki-laki
RL (5), perempuan KK (27), perempuan DU (63), laki-laki GGS (24), perempuan DS
(27), perempuan MK (33), perempuan EM (48), laki-laki JS (40), laki-laki R
(27), perempuan AAL (27), laki-laki EL (21), laki-laki PB (52), laki-laki JPN
(23), laki-laki DJK (61), perempuan NRM (18), laki-laki AT (34), laki-laki MRDL
(23), perempuan PS (30) dan perempuan TM (26).
“Walaupun mereka kantongi rapid test non reaktif saat
di Ambon namun kemungkinan mendapat virus diatas kapal,” bebernya.
Dalam konferensi pers ini, Bupati Fatlolon juga mengimbau
masyarakat untuk tidak panik, tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa dan
mempercayakan tim medis untuk bekerja.
“Saya imbau masyarakat untuk jangan panik namun tetap
waspada. Memberikan dukungan penuh kepada tim medis untuk melakukan
penanganan” imbaunya.
Dia juga meminta masyarakat untuk tidak berkunjung ke RSUD
dr. PP.  Magretti dan Puskesmas Lorulun
selama masa penanganan agar meminimalisir resiko penyebaran Covid-19 di wilayah
itu.

(dp-18)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *