![]() |
Peresmian balai pertemuan bagi Gapoktan Rumput Laut Rumyar dan Wermase binaan INPEX Masela di Desa Lermatang, kecamatan Tanimbar Selatan di Kabupaten MTB, Jumat (7/9/2018) |
Saumlaki, Dharapos.com – INPEX Masela Ltd, Perusahaan Minyak dan Gas (Migas) terbesar dari Jepang yang saat ini menjadi operator kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi Migas di Blok Masela kembali berkarya di negeri berjuluk Duan Lolat tersebut.
Bersama Sea Scape Indonesia yang adalah kontraktor pelaksana survei Pre-FEED sejak April hingga Juni 2018 yang lalu, membangun gedung sekretariat atau balai pertemuan bagi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Rumput Laut Rumyar dan Wermase binaan INPEX Masela di Desa Lermatang, kecamatan Tanimbar Selatan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB). Dan kini bangunan tersebut telah diresmikan.
Acting Senior Manager INPEX Masela Ltd. Mohammad Berli menyatakan pembangunan ruangan balai pertemuan tersebut merupakan wujud nyata dari kolaborasi antara INPEX dan sub kontraktornya, Sea Scape Indonesia.
“Sea Scape dalam hal ini selain meakukan kegiatan Pre-FEED juga membantu Program Pemberdayaan Masyarakat INPEX di Desa Lermatang melalui bantuan guna membangun kembali balai pertemuan lama yang telah rusak akibat faktor alam,” katanya.
Mohammad Berli menjelaskan bahwa INPEX telah melakukan pelatihan rumput laut bagi para`petani diwilayah Kabupaten MTB sejak tahun 2011 dimana lokasi pertama pelatihan yakni desa Adaut di kecamatan Selaru dan desa Latdalam di kecamatan Tanimbar Selatan. Pelatihan pada tahun ini lebih berfokus kepada metodologi penanaman rumput laut serta pengenalan pembuatan rumput laut jenis chip. Program pelatihan ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Daerah memperbaiki pengetahuan dan kapasitas petani rumput laut.
Selain meningkatkan hasil produksi rumput laut melalui metode budidaya yang cocok dengan musim, program ini juga berupaya untuk meningkatkan nilai ekonomi rumput laut melalui metode pengeringan dan pengolahan produk makanan berbahan rumput laut.
Sejak tahun 2016, INPEX bekerjasama dengan DFW-Indonesia mengimplementasikan program pengembangan budidaya rumput laut di desa Latdalam dan Desa Letmatang, Kecamatan Tanimbar Selatan.
Berli menyebutkan sejumlah capaian selama kurun waktu 2016 – 2018 adalah terbentuknya tiga kelompok budidaya, masing-masing dua kelompok di Desa Lermatang (Kelompok Wermas dan Rumyaar) dan satu kelompok di desa Latdalam yakni kelompok Tandula Permai. Status ketiga kelompok tersebut adalah kelompok pemula, dengan jumlah anggota terdaftar 80 orang dan anggota aktif 50 orang.
![]() |
Foto bersama seusai acara peresmian |
Selanjutnya, untuk mengatasi kelangkaan bibit rumput laut pada bulan November 2016 dilakukan pengadaan bibit kultur jaringan dari Tual sebanyak 1 ton untuk dibagikan kepada anggota kelompok.
“Terbentuknya 2 BUM Desa yaitu BUM Desa Ngurmase di Desa Lermatang dan BUM Desa Watulerli di desa Latdalam dengan kepengurusan dalam rangka memperkuat pelaksanaan kegiatan budi daya rumput laut di kedua Desa itu. Langkah tersebut ditindaklanjuti dengan keberhasilan mengalokasi anggaran untuk pemberdayaan masyarakat terutama bantuan sarana dan prasarana budidaya rumput laut dalam APBDes Lermatang sebesar Rp 100 juta pada tahun 2017 dan Rp 50 juta pada tahun 2018,” urainya.
Pada 2016 lalu, INPEX melakukan pelatihan teknis budidaya rumput laut bagi 80 orang anggota kelompok budidaya yang ada di desa Lermatang yaitu Wermas dan Rumyaar, pelatihan Penguatan Perencanaan Desa pada November 2016 kepada kepala desa, aparat desa dan pengurus BPD yang berasal dari desa Lermatan dan desa Latdalam.
Dia katakan bahwa pada panen perdana rumput laut pada Maret 2017 lalu, tercatat sebanyak 10 ton rumput laut basah yang dihasilkan oleh dua kelompok tersebut. Dan kegiatan panen perdana ini dihadiri oleh Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi serta Bupati MTB beserta jajarannya, sekaligus dilakukan peresmian BUM Desa Ngurmase.
“Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, beberapa outcome penting yang telah dicapai dalam kurun waktu 3 tahun ini yaitu meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan desa Lermatang dimana proses perencanaan dilakukan sesuai alur atau siklus perencanaan desa dan konsistensi rencana serta implementasi pada kegiatan pemberdayaan masyarakat termasuk pengembangan kegiatan budidaya rumput laut”katanya.
Selain itu, tumbuhnya kesadaran anggota kelompok Wermas dan Rumyaar tentang manfaat berkelompok terutama dalam hal pentingnya interaksi anggota, tukar menukar informasi dan kemampuan mengeluarkan pendapat.
Meningkatnya kesadaran dan wawasan pengurus BUM Desa Ngurmase tentang pentingnya pengelolaan administrasi, manajemen dan kemitraan BUM Desa dalam mengembangkan usaha serta meningkatnya kesadaran pemangku kepentingan tentang arti pentingnya wujud kolaborasi dan sinergi dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat.
(dp-18)