Mutu pelayanan bagi kesehatan masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara maupun Kota Tual hingga kini dinilai masih jauh tertinggal khususnya yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karel Satsuitubun.
![]() |
Ilustrasi Obat-Obatan |
Hal ini diungkapkan Maksima Betaubun, salah satu pemerhati masalah kesehatan, kepada Dhara Pos, Sabtu (1/2).
“Mengapa saya katakan demikian? Karena terbukti sejak dari 2013 hingga memasuki 2014, para pasien yang menginap di RSUD masih harus mencari obat sendiri, dan juga air,” ungkapnya.
Menurut Betaubun, dirinya sangat menyesalkan mutu pelayanan yang seperti itu karena ini baru pernah terjadi bahwa pasien harus sendiri cari air, dan obat- obatan.
“Dan, sepertinya kondisi ini terkesan tidak diperhatikan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan Malra yang sengaja membiarkan pelayanan di RSUD Karel Satsuitubun jauh dari harapan. Akibatnya, kesehatan pasien bukannya membaik tetapi malah sebaliknya makin bertambah penderitaan mereka,” ujarnya.
Betaubun yang juga mantan Bendahara Persatuan Perawat Nasional Indonesia Provinsi Maluku mendesak pihak Pemda dalam hal ini Bupati Malra maupun Walikota Tual guna dilakukan mediasi terkait masalah pelayanan kesehatan di kedua wilayah yang kemudian dilaporkan kepada Gubernur Maluku untuk dicari jalan keluarnya.
“Saya juga pernah mengabdi di RSUD Malra selama 8 tahun dan juga pernah memimpin Puskesmas Weduar selama 7 tahun, namun setelah memantau pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Malra ternyata mutunya sangat jauh dari pelayanan sewaktu saya masih bertugas,” bebernya.
Diakui Betaubun yang telah purnabakti sebagai PNS, dirinya tidak bisa berdiam kalau bicara mengenai kesehatan ataupun yang berhubungan dengan hal itu.
“Saya tidak mau melihat warga masyarakat menderita karena pelayanan kesehatan yang tidak memadai,” akunya
Olehnya itu, Betaubun mengharapkan adanya perhatian serius dari Kepala Dinas kesehatan Malra maupun Direktur RSUD Malra untuk tingkatkan mutu pelayanan kesehatan karena itu lebih penting dari segalanya.
“Jangan berdiam dan janganlah membiarkan masyarakat hanya terlena dengan masalah kesehatan
sementara mutu pelayanannya sendiri tidak memadai,” harapnya.(obm)