![]() |
Ilustrasi Studi Banding |
Namlea, Dharapos.com
Sebanyak 60 siswa dan siswi Madrasah LKMD Desa Sawah, Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru, pekan kemarin dilepas Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten buru, Taslim Tuasikal, S. Ag untuk melaksanakan studi banding di kota Malang, Provinsi Jawa Timur.
Acara pelepasan ke 60 siswa tersebut berlangsung di aula kantor Kemenag dan dihadiri selain staf dan jajaran kantor, juga hadir para orang tua/wali dari para siswa.
Lamanya perjalanan ke 60 siswa yang terdiri dari 14 laki- Laki dan 16 Perempuan dari Namlea menuju Kota Malang hingga pulang kembali akan memakan waktu lebih kurang 10 hari.
Para siswa ini selama enam hari akan ada dalam uji coba studi banding di setiap sekolah pada tingkat Madrasah/SMP sederajat di kota Malang. Mereka akan didampingi tujuh orang dari dewan Guru.
Kepala Kemenag Kabupaten Buru, Taslim Tuasikal, S. Ag dalam sambutannya mengharapkan dengan hasil yang diperoleh melalui keberangkatan siswa yang ikut dalam studi banding di Kota Malang dapat memberi manfaat bagi daerah ini.
“Disana nanti para siswa bisa melihat kurang tambahnya dalam menimbah ilmu di kota Apel ini dan diharapkan agar ilmu yang diraih disana nantinya akan membawa manfaat bagi teman-teman yang berada di kabupaten Buru tercinta ini,” harapnya.
Study banding, tambah Tuasikal, merupakan sebuah proses pengakuan tentang kelebihan orang atau pihak lain, dan menjadikan kelebihan itu sebagai bahan pembelajaran dan hasilnya dimaksudkan untuk dapat di terapkan di daerah sendiri.
“Perjalanan ini hendaknya dijadikan sebagai bahan untuk mengevaluasi diri dengan menyadari bahwa betapa banyaknya kekurangan yang kita miliki disamping menularkan kelebihan yang kita mliki bagi Madrasah tujuan kita melakukan study banding,” imbuhnya.
Tuasikal mengingatkan, program study banding ini jangan hanya sekedar jalan-jalan, akan tetapi harus dijadikan sebagai perjalanan yang bermakna dan berilmu serta tidak membayangkan hal-hal yang indah dalam perjalanan.
“Karena itu anda tidak akan kuatir dan iktiar serta membayangkan seolah-olah banyak masalah dalam perjalanan sehingga itu menjadikan anda kuat dan beriktiar demi meraih hasil yang maksimal,” jelasnya sembari meminta para guru pendamping dan siswa untuk tetap menjaga dan memelihara kekompakan tim demi daerah ini.
(Rifai)