Nerius Rahabav, salah satu kandidat yang mencalonkan diri sebagai ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Maluku Tenggara mengaku siap mengembalikan jati diri pemuda Malra sebagai sosok pemuda profesional, tangguh, mandiri dan berkarakter kewirausahaan.
“Intinya pemuda Evav sudah saatnya menjadi pelopor pembangunan ekonomi di desa-desa dan kecamatan melalui program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan sebagai pelopor wirausaha baru di masyarakat,” tandasnya, kepada Dhara Pos, Jumat (5/7).
Untuk itu, pada pelaksanaan Musda nanti, Rahabav mengharapkan kepada rekan-rekan OKP se Kabupaten Malra, agar dalam memberikan rekomendasi kepada siapapun calon kandidat yang akan bertarung dalam Musda KNPI Malra yang sementara ini dinantikan bersama, benar-benar memiliki kepedulian kepada masyarakat.
“Karena selama ini, dalam pandangan saya, di kabupaten Malra masih sangat tertinggal baik di bidang pembangunan, pendidikan maupun kesehatan,” ujarnya.
Diakui Rahabav yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Malra dan Kota Tual (AJIMAT), apabila nantinya terpilih sebagai Ketua KNPI Kabupaten Malra maka apapun yang terjadi, dirinya akan langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Malra, untuk perlu mengingatkan berbagai program Pemda khususnya pembangunan di tingkat kecamatan hingga ke tingkat desa.
Dirinya juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada organisasi NU, yang mana telah mempercayakan dirinya untuk bertarung pada Musda KNPI dengan memberikan surat rekomendasi untuk maju dalam pencalonan.
Dikatakan Rahabav, dirinya telah mengantongi 12 rekomendasi namun lebih mengambil sikap diam
menanti pertarungan nanti.
“Saya jelas-jelas tidak mau melihat penderitaan masyarakat baik para penjual sayur di pasar dan juga penjual ikan maupun yang lainnya apalagi di negeri ini masih penuh dengan tangisan dan air mata, maka kitalah yang wajib menghapus air mata itu,” tuturnya sembari menambahkan bahwa hanya dengan satu jalan yaitu mengkritisi Pemerintah Daerah dan mengingatkan berbagai program pembangunan, pendidikan dan kesehatan yang belum maksimal menyentuh hingga ke seluruh masyarakat.
“Kita harus memilih seorang pemimpin yang benar-benar punya kemampuan dan profesional. Karena KNPI tidak elegi kepada siapa-siapa saja, tapi yang jelas Pemda adalah mitra kerja sehingga wajar kalau di kritisi karena semua demi kebaikan bersama,” pungkas Rahabav.(obm)
