as

Daerah

Travira Air Landing Perdana Di Bandar Udara Mathilda Batlayeri

68
×

Travira Air Landing Perdana Di Bandar Udara Mathilda Batlayeri

Sebarkan artikel ini
Saumlaki, 
Proses uji coba landing pada Bandar Udara Mathilda Batlayeri atau Bandar Udara Saumlaki Baru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang terletak di petuanan desa Lorulun dan desa Tumbur, Kecamatan Wertambrian, Jumat (9/5) berlangsung mulus meskipun sejumlah sarana dan prasarana Bandara kebanggaan masyarakat MTB, belum memadai.

Landasan Pacu Bandara Smlq
Landas Pacu Bandara Mathilda Batlayeri, Saumlaki

Antusias warga masyarakat dan seluruh pejabat di daerah tersebut untuk menyaksikan pendaratan perdana pada bandara baru tersebut disertai tepuk tangan yang meriah saat pesawat berhasil mendarat pada pukul 11:00 WIT.  Test landing skaligus menandai difungsikannya Bandar udara tersebut untuk penerbangan komersil begitupun tingkat keamanan bandara baru jauh lebih baik dari bandara lama.

Hal tersebut dikatakan Kapten pilot Herman Nabiantoro. Menurutnya, bandara baru memiliki landasan yang lebih panjang serta mampu menampung pesawat dengan kapasitas besar serta keamanan.

“Dirasakan disini jauh lebih baik. Disini panjang landasannya memenuhi untuk pesawat yang berbadan lebih besar daripada sebelumnya. Di Olilit yang bandara lama itu lebih susah. Dari segi keamanan di sana lebih riskan sementara disini jauh lebih aman,” tandasnya

Dia mengakui, proses take off maupun landing pada bandara Mathilda Batlayeri sangat baik karena didukung oleh kawasan operasional yang terbuka dan aman ketimbang di Bandara Olilit yang saat ini telah tergganggu. Selain itu Runway Sloft di bandara Olilit hanya bisa dilakukan pendaratan dari satu sisi saja sementara di bandara baru bisa dilakukan pendaratan hingga dua arah.

Sementara itu, Kepala Bandar Udara Mathilda Batlayeri Saumlaki – Januaris Seralurin,SH kepada Pers mengatakan untuk memandu pendaratan pesawat, pihaknya masih terbatas dengan prasarana penunjang.

Sejumlah prasarana penunjang sisi darat maupun sisi udara masih perlu dibenahi. Sisi udara–Run way yang telah rampung saat ini baru mencapai 1461x 30 Meter, apron 40×60 sementara dibutuhkan. Rencananya tahun 2015 perlu ditambahkan 155 x 50 meter sehingga dapat menampung 4 – 5 maskapai.

Target  penyelesaian fisik sisi darat maupun sisi darat tersebut sesuai rencana tahun anggaran ini diantaranya: akan ada realisasi pekerjaan Terminal,  gedung kantor, tower, gedung PK dan sejulah sarana lainnya.
Meskipun masih terdapat banyak kekurangan yang perlu dibenahi, namun Seralurin mengakui jika sejumlah maskapai baru saat ini sudah melirik Bandara Mathilda Batlayeri.

“Wings Air jenis ATR 72 seri 500 telah pasti mendarat dalam wktu dekat dengan kapasitas penumpang lebih dari 40 orang. Selan itu, pihak management Garuda Indonesia telah berkoordinasi dengan kami sehingga dipastikan Garuda Indonesia jenis ATR 72 bakal melayani masyarakat di wilayah ini dalam waktu dekat’’ terangnya.

Sementara itu, Sekretaris daerah MTB, Mathias Malaka, SH.,M.TP mengatakan Pemerintah Daerah telah mengeluarkan rekomendasi bagi sejumlah maskapai yang bakal beroperasi di Bandara Mathilda Batlayeri seperti diantaranya Wings Air, dan pihak Garuda.

“Maskapai yang telah kita rekomendasikan adalah Wings Air. Mereka hanya menunggu hingga ada kepastian layak beroperasi dari Kementrian. Sementara itu, Garuda Indonesia ATR 72 masih menanti saat pengoperasian bandara Mathilda Batlayeri sesuai informasi yang kita terima,” ungkapnya.

Menjawab pertanyaan wartawan soal perhatian dan dukungan percepatan pembangnan Bandar Udara tersebut oleh Pemkab MTB, Malaka mengaku Pemkab akan mendukung percepatan pembangunan sejumlah fasilitas penunjang yang dianggap penting.

Menurut Sekda, sesuai hasil koordinasi dengan kementiran perhubungan RI, pembangunan landasan pacu harus diperpanjang dan diperluas menjadi 2500 meter sehingga dapat didarati pesawat berbadan lebar sejenis Air Bas. Dirinya menjamin hingga akhir tahun 2014, sejumlah fasilitas penunjang yang saat ini menjadi upaya Pemkab MTB bakal diselesaikan seperti sarana jalan masuk Bandara yang hingga kini masih dilapisi sirtu.

Untuk diketahui, setelah diuji coba penerbangan pada Bandara Mathelda Batayeri, Bandara lama Saumlaki yang berlokasi di petuanan desa Olilit  telah ditutup untuk penerbangan komersial dan dikhususkan bagi penerbangan Travira air, salah satu maskapai yang selama ini dikontrak oleh PT.INPEX Masela.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *