Ambon, Dharapos.com – Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon (Polnam) menjalin kerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Maluku dalam kegiatan kuliah umum bertema “Cerdas Digital, Aman Bermedia, Membangun Ketahanan dari Hoaks dan Ancaman Siber”, yang berlangsung pada Jumat (31/10/2025) di Aula Jurusan Administrasi Niaga.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk memperkuat pemahaman tentang literasi digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Selain kuliah umum, acara juga dirangkaikan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Jurusan Administrasi Niaga dan MAFINDO Maluku, serta penyerahan plakat kemitraan sebagai simbol kerja sama kedua lembaga.
Dua narasumber MAFINDO Maluku, M. Sahril Salamena dan Cheriwil Sameaputty, hadir membawakan materi seputar literasi digital, keamanan bermedia sosial, serta strategi menghadapi hoaks dan ancaman siber.
Ketua Jurusan Administrasi Niaga, Stenly Ronaldo Titioka, S.E., M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa kerja sama dengan MAFINDO merupakan langkah strategis untuk memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang literasi digital.
“Literasi digital harus dimiliki oleh setiap mahasiswa, terutama mereka yang akan berkarier di bidang administrasi dan bisnis,” tegas Stenly.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya kami memperkuat kurikulum yang berorientasi pada penguasaan literasi digital. Kami berharap kolaborasi ini melahirkan program berkelanjutan seperti pelatihan dan edukasi bagi mahasiswa,” tambahnya.

Sementara itu, Koordinator Wilayah MAFINDO Maluku, R. Leikawa, menjelaskan bahwa MAFINDO telah berkiprah selama tujuh tahun di Maluku dengan fokus pada edukasi literasi digital serta penanganan isu misinformasi dan disinformasi.
“MAFINDO memiliki visi meningkatkan kewaspadaan publik terhadap bahaya hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi,” ungkap Leikawa.
“Di tahun 2025, kami akan memfokuskan kegiatan pada pelatihan dan edukasi kecerdasan buatan (AI) bagi siswa, mahasiswa, guru, dan orang tua,” lanjutnya.
Leikawa juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Politeknik Negeri Ambon dalam menjalin kemitraan strategis.
“Terima kasih atas kesempatan berkolaborasi. Ini adalah momen penting dalam memperluas gerakan literasi digital di Maluku,” ujarnya.
Upaya peningkatan literasi digital bagi mahasiswa menjadi sangat penting dalam menghadapi agitasi digital dan disinformasi yang kian masif di era informasi. Mahasiswa, sebagai kelompok intelektual dan agen perubahan, perlu dibekali kemampuan berpikir kritis, memahami konteks informasi, serta memilah sumber yang kredibel agar tidak mudah terprovokasi oleh konten manipulatif di media sosial.
Literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan teknis menggunakan teknologi, tetapi juga menyangkut etika bermedia dan kesadaran sosial terhadap dampak penyebaran informasi palsu. Melalui kegiatan seperti seminar literasi media, pelatihan verifikasi fakta, dan diskusi akademik yang berimbang, mahasiswa dapat memperkuat daya analisisnya dalam menilai isu politik dan kebijakan publik.
Dengan demikian, mereka diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam ruang digital secara cerdas, kritis, dan konstruktif, tanpa terjebak dalam arus informasi yang dapat mengganggu stabilitas sosial maupun integritas demokrasi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Koordinator Kerja Sama Politeknik Negeri Ambon, para ketua program studi, dosen, serta tim MAFINDO Maluku. Antusiasme mahasiswa terlihat tinggi melalui partisipasi aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab.
(dp-53)













