as

Daerah

Widya Pratiwi Ajak Warga Desa Sepa Perangi Stunting

27
×

Widya Pratiwi Ajak Warga Desa Sepa Perangi Stunting

Sebarkan artikel ini

as

Widya Murad Desa Sepa Malteng
 Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail 

Masohi,
Dharapos.com
– Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail melaksanakan
kunjungan kerja di Desa Sepa, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa
(22/11/2022).

Dalam kunjungan
ini, Widya mengajak semua pihak bekerja untuk memerangi stunting melalui
percepatan berbagai upaya-upaya penurunan angka penyakit tersebut di Kabupaten
Maluku Tengah.

Mengingat, stunting,
gizi buruk ataupun masalah gizi lainnya, memiliki penyebab dan dampak yang sama
yakni menciptakan generasi-generasi Maluku dengan kualitas SDM yang rendah dan
tidak produktif.

“Mari
bersama kita perangi stunting untuk mewujudkan anak-anak Kabupaten Maluku
Tengah menjadi generasi unggul dan berprestasi,” ajaknya.

Widya
menjelaskan, bila Sepa adalah desa kedua yang telah ia kunjungi sebagai Duta
Perangi Stunting. Sebelumnya di 2019 lalu, ia juga telah mengunjungi Desa Lokus
Stunting di Maluku Tengah yaitu Desa Piliana.

Ia mengaku,
kedatangannya merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat Maluku Tengah,
khususnya Desa Sepa untuk bersilaturahmi dan melihat langsung permasalahan
Stunting di Tanah Pamahanunusa.

“Saya
ingin datang ke Desa Sepa karena saya melihat dari data yang ada, Desa Sepa
terletak dekat dari kota Masohi tapi memiliki angka stunting yang cukup tinggi,
yaitu 97 anak. Kita perlu mengkaji kira-kira apa yang menyebabkan tingginya
angka tersebut dan melakukan intervensi-intervensi yang tepat agar tidak ada
lagi anak stunting di Desa Sepa dan juga di kawasan lainnya di Maluku
Tengah,” jelasnya.

Berbicara
mengenai Stunting, Widya menyampaikan beberapa pesan. 

1. Ibu – ibu
hamil untuk memperhatikan  asupan gizi,
kebersihan diri, rutin periksa kesehatan 
ke posyandu  dan puskesmas,
minimal 4 kali selama kehamilan. Rajin mengikuti kelas-kelas ibu hamil di
Puskesmas, dan jangan lupa minum tablet tambah darah paling kurang 90 tablet
selama kehamilan.

2.
Bapak-bapak lebih siaga menjaga istri untuk memeriksakan kehamilan ke
puskesmas, dan dibawa ke fasilitas kesehatan untuk melahirkan, juga berikanan
dukungan kepada istri agar dapat memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.

3. Kepada
ibu yang punya balita, rajin mengantar anak ke posyandu setiap bulan untuk
memantau tumbuh kembangnya dan mendapat imunisasi dasar lengkap.

4. Kepada
Tokoh Agama, agar dalam setiap ceramah menyampaikan pesan-pesan moral yang
berhubungan dengan kesehatan terutama saat konseling pra-nikah, pencegahan
pernikahan dini dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan.

5. Kepala
desa jangan lupa penggunaan dana desa agar diprioritaskan untuk pencegahan
Stunting.

6. Posyandu
berada dalam kewenangan tanggungjawab kepala desa, namun juga menjadi
tanggungjawab kita semua. Oleh karena itu mari kita tingkatkan peran
Posyandu  karena Posyandu merupakan ujung
tombak pencegahan Stunting.

Turut hadir,
Kepala Dinas Pendidikan Maluku Insun Sangadji, Kepala Bapedda Maluku Anton
Lailossa, Kepala BPSDM Hadi Sulaiman, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maluku
Lutfi Rumbia, Plt. Disdukcapil Maluku Dewi 
Pattimahu, Kadis Pertanian Maluku Ilham Tauda, Kadis Pemdes Maluku
Syarif Hidayat, Pj. Bupati Kabupaten Maluku Tengah Muhamad Marasabessy dan
istri dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Malteng.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *