Politik dan Pemerintahan

Setelah 23 Tahun Menanti, Warga Kezia Gunung Nona Akhirnya Nikmati Air Bersih

0
×

Setelah 23 Tahun Menanti, Warga Kezia Gunung Nona Akhirnya Nikmati Air Bersih

Sebarkan artikel ini
IMG 20251221 WA0069

Ambon, Dharapos.com – Penantian panjang warga kawasan Kezia, Gunung Nona, Kota Ambon, untuk mendapatkan akses air bersih akhirnya berakhir. Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, meresmikan layanan air bersih Perumda Tirta Yapono pada Sabtu (20/12/2025), disambut antusias oleh masyarakat setempat.

Peresmian ini menjadi momen bersejarah bagi warga yang selama lebih dari 23 tahun harus hidup tanpa akses air bersih yang layak. Selama ini, kebutuhan air sehari-hari hanya dapat dipenuhi melalui mobil tangki dengan biaya yang cukup besar dan memberatkan ekonomi keluarga.

Wali Kota Ambon dalam sambutannya menegaskan bahwa penyediaan air bersih merupakan kebutuhan paling mendasar yang harus dipenuhi pemerintah sebelum berbicara tentang peningkatan kualitas kesehatan maupun pengentasan kemiskinan.

“Kalau orang tidak punya air bersih, jangan bicara dulu soal kesehatan yang baik, apalagi soal mengentaskan kemiskinan. Air bersih adalah kebutuhan utama,” tegas Bodewin Wattimena.

IMG 20251221 WA0071

Ia mengakui, hingga saat ini masih terdapat sejumlah wilayah di Kota Ambon yang belum sepenuhnya terlayani air bersih, terutama di kawasan perbukitan dan dataran tinggi. Namun demikian, Pemerintah Kota Ambon terus berupaya melakukan berbagai terobosan agar cakupan pelayanan air bersih dapat meningkat setiap tahun.

“Mungkin dalam lima tahun kepemimpinan belum semua wilayah terakses, tetapi setiap tahun harus ada peningkatan. Target kami, ribuan warga bisa menikmati air bersih, dan program ini harus terus dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kezia Gunung Nona yang selama puluhan tahun harus bertahan tanpa layanan air bersih. Ia berharap peresmian ini menjadi titik balik bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga setempat.

Sementara itu, perwakilan warga Kezia Gunung Nona menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Kota Ambon, Direktur Perumda Tirta Yapono, serta DPRD Kota Ambon yang telah memperjuangkan hadirnya layanan air bersih di wilayah mereka.

Selama ini, warga mengaku harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli air dari mobil tangki. Bahkan, sekali pembelian air bisa mencapai Rp200 ribu, dengan total pengeluaran bulanan berkisar Rp800 ribu hingga Rp900 ribu.

“Kehadiran air bersih ini sangat membantu kami. Beban ekonomi berkurang, dan kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi dengan lebih layak,” ungkap salah satu warga.

Warga berharap pada awal tahun 2026, khususnya Januari atau Februari, proses pemasangan meteran PDAM sudah dapat dilakukan. Mereka juga meminta perhatian pemerintah bagi rumah tangga yang belum memiliki jaringan atau instalasi PDAM, termasuk kebijakan khusus terkait biaya administrasi pemasangan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Menanggapi aspirasi tersebut, Wali Kota Ambon meminta warga yang telah memiliki jaringan agar segera menyelesaikan instalasi rumah tangga, sehingga pelayanan air bersih dapat dirasakan secara menyeluruh. Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga fasilitas air bersih yang telah dibangun.

“Pemerintah sudah membuka akses. Sekarang dibutuhkan kerja sama masyarakat agar fasilitas ini dijaga dan dimanfaatkan dengan baik,” katanya.

Peresmian layanan air bersih Perumda Tirta Yapono di Kezia Gunung Nona ini disambut hangat oleh warga, khususnya kaum ibu yang selama ini harus berjuang keras memenuhi kebutuhan air rumah tangga. Kehadiran air bersih dinilai tidak hanya meringankan beban ekonomi, tetapi juga menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

(dp-53) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *