Daerah

Susahnya Air Bersih, Masyarakat Pulau Ay Banda Mengadu ke Asis Sangkala

15
×

Susahnya Air Bersih, Masyarakat Pulau Ay Banda Mengadu ke Asis Sangkala

Sebarkan artikel ini

Asis Sangkala Pulau Ay Banda


Ambon, Dharapos.com
– Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Abdullah
Asis Sangkala melakukan kunjungan kerja ke Pulau Ay, Kecamatan Banda, Kabupaten
Maluku Tengah, Selasa (7/11/2023).

Dalam lawatan tersebut, Sangkala  dimintai oleh masyarakat untuk membantu
menyelesaikan masalah air bersih di Pulau Ay.

Selama ini, walau telah dibantu dengan pembuatan embung
sebagai tempat penampungan air hujan. Namun, masyarakat menilai hal ini belum
menjadi solusi atas permasalahan air bersih.

Suandi, salah satu masyarakat yang ditemui sedang menimba
air di penampungan, mengeluhkan kondisi air di situ.  Selain jaraknya jauh dari permukiman yang
mengakibatkan masyarakat harus bolak-balik, untuk mengangkut air dari penampungan
ke rumah, serta kondisi air yang keruh menjadi kekhawatiran mereka.

“Kami berharap kepada pemerintah melalui siapa pun bisa
menanggulangi air ini sehingga bisa menjadi layak untuk dikonsumsi. Jangan
untuk mandi, nyuci saja, tapi juga layak dikonsumsi. Serta air ini kami
berharap  bisa sampai ke rumah-rumah
warga,” pintanya.

Sangkala kemudian bersama kedua rekannya, Amir Rumra, Ketua
Komisi I DPRD Maluku dan Musriadin Labahawa, Anggota DPRD Kabupaten Maluku
Tengah, segera menuju lokasi embung.

Asis Sangkala Pulau Ay Banda2

Sesampainya di lokasi dan hendak mencoba menimba dan
menuangkan air ke dalam jerigen-jerigen warga, Sangkala menyayangkan bak
penampungan beserta alat filter air yang dibangun Pemerintah tidak berfungsi
selayaknya.

“Sebagai wakil rakyat, kami akan menyuarakan ini ke
DPRD Provinsi agar alat filter ini segera digunakan dan dibuat program
pipanisasi agar air yang sudah difilter, yang ditampung di bak penampungan bisa
didistribusikan ke rumah-rumah penduduk, supaya mereka bisa menikmati air
bersih yang layak,” ungkapnya.

Sangkala juga sesalkan, kondisi air hasil penampungan hujan
di embung tersebut yang tidak terlalu bersih namun harus tetap digunakan oleh
masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

Bahkan kondisi seperti ini sudah tentu rawan jika ada
bibit-bibit penyakit dalam air tersebut.

“Kehadiran kami untuk melihat langsung kondisi
masyarakat yang sehari-hari mengambil air bersih dari sini, dan menjadi
pekerjaan rumah bagi kami untuk menyuarakan di DPRD Provinsi dalam pembahasan
anggaran tahun 2024 nanti,” pungkasnya.

(dp-53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *