di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), DPC Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) yang mengusung Petrus Paulus Werembinan Taborat sebagai Calon
Bupati dan Jusuf Siletty sebagai Calon Wakil Bupati, membekali Satgas PDIP
mulai dari Saumlaki (ibukota kabupaten,
red) hingga ke setiap kecamatan dan desa di wilayah tersebut.
desa, teristimewa mengawal agar tidak terjadinya praktek jual beli suara dengan
cara yang tak terpuji yakni politik uang atau money politic.
adalah Satgas Anti money politik PDIP dimana ini juga merupakan bagian dari
penciptaan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat bahwa menciptakan
pemilu secara demokratis, jujur dan baik itu merupakan langkah untuk
menghasilkan kepala daerah yang baik untuk MTB,” urai Ario Indrasworo,
salah satu anggota tim DPP PDIP usai melakukan pembekalan kepada para anggota
laskar langit di pelataran Sekretariat PDIP MTB, Sabtu petang (28/1).
![]() |
Puluhan anggota Laskar Langit saat menerima pembekalan |
Laskar Langit ini bertugas untuk mengajak masyarakat untuk
mencegah serta membantu aparat penegak hukum jika terjadi praktek politik uang
karena sesungguhnya praktek tersebut tidak mendidik secara politik.
memenangkan paslon yang diusung oleh PDIP,
berlambang banteng moncong putih ini untuk menempatkan dan memfungsikan setiap
kader di setiap ibu kota kecamatan hingga ke desa-desa dalam rangka mengawal
DPC, tim pemenangan, dan relawan seperti
sosialisasi, konsolidasi dan kampanye sebagaimana UU Pilkada maupun UU tentang
Partai Politik.
![]() |
Kesiapan fisik pun menjadi salah satu prioritas persiapan anggota Laskar Langit |
“Banyak pengalaman yang mengakibatkan masyarakat dan
daerah selama lima tahun berikutnya dirugikan karena praktek money politik saat
Pilkada,” bebernya.
Dengan demikian secara komprehensif, model pendidikan politik yang
dibangun oleh PDIP selama ini dan dari proses itu menghasilkan banyak sekali
kepala daerah terpilih yang memiliki bobot dan kualitas sesuai harapan
masyarakat,” tandasnya.
Partai akan mamacu terciptanya pemahaman berpolitik yang baik di tengah-tengah
masyarakat dan tentunya tercipta pula pelaksanaan Pilkada yang demokratis,
jujur dan bersih.
![]() |
Foto bersama usai menjalani pelatihan |
“Pasukan inti atau pasukan regulernya ada 50 orang,
sementara di setiap kecamatan dan desa akan ada minimal 50 orang setiap desa.
Sebelum bekerja, peserta sudah dilatih dan dibekali dengan pemahaman seputar
materi Pilkada dan pentingnya menghasilkan pemimpin yang bersih dari Pilkada,
wawasan kebangsaan, maupun materi-materi lain yang sesuai,” pungkasnya.
masyarakat.
Rahanwarat secara terpisah mengatakan bahwa dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat pada Pilkada bukan semata-mata menjadi tanggung jawab penyelenggara tetapi
dipandang perlu peran serta parpol dan masyarakat.
bertujuan mengawal proses pilkada MTB ini sesungguhnya merupakan pendidikan
politik yang baik dan nyata dan bukan retorika di panggung politik.
![]() |
Direktur Lucky Centre Foundation Kabupaten MTB, Agustinus Rahanwarat |
“Jika ada 50 orang setiap desa maka saya kira bahwa ini
terobosan yang luar biasa, karena PDIP tidak hanya bertindak dalam memenangkan
pasangan calon bupati dan wakil bupatinya melainkan mereka peduli dengan
pelaksanaan Pilkada yang bersih, jujur dan adil,” tandasnya.
dan sosial kemasyarakatan ini mengatakan
pula bahwa terobosan yang dilakukan PDIP itu hendaknya menjadi catatan penting
dan perlu diadopsi oleh partai politik lain di daerah julukan Duan Lolat tersebut.
objek Pemilu, melainkan diberikan peran sehingga merasa ikut bertanggung jawab
dan berpartisipasi mengawal setiap tahapan dalam Pilkada untuk mewujudkan
Pilkada yang bersih, jujur dan adil.