Ambon, Dharapos.com
Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff mengungkapkan, saat ini Provinsi Maluku sangat membutuhkan ketegasan dari Presiden RI, Joko Widodo untuk realisasi Lumbung Ikan Nasional (LIN).
![]() |
Presiden RI, Ir. Joko Widodo |
Pasalnya, sudah beberapa kali Pemerintah Provinsi Maluku telah melakukan beberapa terobosan, namun hingga saat ini belum menampakan hasil yang memuaskan.
“Khusus untuk Provinsi Maluku, saat ini lebih tepat untuk dijadikan sebagai Lumbung Ikan Nasional . Pemerintah sudah beberapa kali bahkan sampai dengan saat ini melakukan berbagai proses namun belum ada hasil,”kata Assagaff saat menyampaikan sambutan di kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerinintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke XI di Hotel The Natsepa, Kamis (7/5).
Dikatakan, untuk memperoleh apa yang selama ini di impikan oleh masyarakat Maluku, maka dibutuhkan ketegasan Presiden RI, Joko Widodo untuk merealisasikan LIN tersebut.
Demikian halnya dengan, proses pertambangan yang ada di Maluku. Yang mana, saat ini Provinsi Maluku memilki cukup banyak minyak dan gas bumi, sehingga diperlukan penanganan secara serius.
Dijelaskan, sudah cukup banyak pertemuan antara Pemerintah Provinsi Maluku dengan Kementrian ESDM, dalam hal ini berkaitan dengan pengelolaan PI 10 persen. Dimana, sebagai daerah penghasil minyak dan gas bumi, Maluku belum juga mendapatkan apa yang menjadi haknya.
Padahal masyarakat Maluku menaruh harapan besar untuk pengelolaan PI 10 persen tersebut.
“Sudah waktunya Pemerintah Pusat (Pempus) harus memperhatikan kawasan Indonesia Timur. Dimana, kawasan timur Indonesia mesti mendapat perlakukan yang sama mengingat, potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh kawasan timur Indonesia sangat banyak dan bisa dikembangkan,”terangnya.
Diungkapkan, sekalipun Maluku pernah dilanda konflik pada tahun 1999, namun saat ini Maluku terus berbenah untuk menjadikan daerah ini sebagai daerah yang sejahtera, sehingga semua program unggulan temasuk Jembatan Merah Putih (JMP) serta infrastruktur lainnya bisa terselesaikan dengan baik.
Assagaff berharap, dengan terselenggaranya kegiatan APEKSI se-Indonesia di Maluku khususnya Kota Ambon, akan menjadikan Kota Ambon sebagai kota yang damai yang penuh dengan suasana peraudaraan dan bukan lagi menampilkan wajah-wajah konflik.
Khusus untuk Kawasan Indonesia Timur, Assagaff mengatakan, sudah saatnya kawasan timur diperhatikan dan mendapat perlakukan yang sama, apalagi kawasan timur memilki potensi dan kemampuan untuk berkembang.
“Ini bukan bermaksud untuk mengecilkan proses pembangunan yang sudah berjalan selama ini, tetapi ada hal-hal yang dilakukan masih meninggalkan beberapa agenda yang belum rampung seperti di sektor kelautan dan perikanan,” ungkapnya kembali.
(me)