as

Daerah

Sungai Ngatun Meluap, Ratusan Rumah Warga Bomaki Terendam Banjir

65
×

Sungai Ngatun Meluap, Ratusan Rumah Warga Bomaki Terendam Banjir

Sebarkan artikel ini
Banjir Bomaki
Kondisi desa Bomaki saat terendam banjir

Saumlaki, Dharapos.com
Akibat cuaca buruk disertai hujan deras semenjak kamis subuh (30/4)  mengakibatkan aliran sungai ngatun yang berada persis di utara desa Bomaki – Kecamatan Tanimbar Selatan tersebut berubah menjadi bencana dasyat dan menyerang warga kampung semenjak pukul 10:00 hingga pukul 15:00 WIT.

Terjangan Banjir itu menyerang lebih dari 150 rumah penduduk, mengakibatkan warga di desa itu berhamburan keluar rumah dan mencari tempat yang tinggi untuk mengamankan harta bendanya.

Meskipun tidak ada korban jiwa disertai kehilangan harta benda namun warga masyarakat saat di temui mengaku panik dan harus mencari tempat aman untuk berlindung karena terjangan banjir yang dirasakan saat itu sangat dasyat dan tercatat melebihi dasyatnya banjir  yang sering terjadi.

Kepala Desa Bomaki, Pit Saikmat mengatakan banjir yang terjadi saat itu diakibatkan oleh tidak tersedianya tembok pembatas atau talud di sepanjang bibir sungai sehingga dengan mudah banjir mengalir ke pemukiman penduduk.

Hal ini menurutnya telah terjadi setiap tahun, namun tidak seperti yang terjadi saat itu. Genangan banjir yang sangat parah terjadi di hunian warga RT 5, RT 6, RT 7 dan RT 8, sementara RT yang lain hanya stinggi lutut orang dewasa.

Saikmat berharap agar pemerintah Daerah Maluku Tenggara Barat dapat membantu membangun talud penahan aliran air yang sesuai sehingga mampu melindungi warganya dari serangan banjir susulan yang sering terjadi dikala musim hujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat – C. Batmomolin, S.Sos saat dikonfirmasi di lokasi kegiatan mengatakan: saat pihaknya tiba dilokasi, ternyata air yang awalnya menggenani desa tersebut setinggi dada orang dewasa, telah surut hingga tumit orang dewasa.

Laporan masyarakat yang disampaikan menurut Batmomolin sangat terlambat sehingga mempengaruhi bantuan yang diterjunkan ke lokasi.

Atas koordinasi yang dilakukan, pihaknya akhirnya berhasil mendatangkan bantuan dari sejumlah pihak seperti dari aparat TNI AD yang dipimpin langsung oleh Komandan KODIM 1507 Saumlaki, Pihak Tagana, serta pihak Badan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten MTB.

“Air itu meluap pada ketinggian 1.20 meter semenjak jam 9 pagi hingga jam 1 siang yang menggenangi 152 rumah. Saat kami tiba, langkah awal yang kami lakukan adalah menghimbau warga untuk tetap siaga mengantisipasi terjadinya banjir susulan, dan selain itu kami bersama Tagana, TNI AD dan Tim Ketahanan Pangan membantu masyarakat untuk membuka saluran air yang tersumbat untuk dialiri air,”. bebernya.

Batmomolin menambahkan bahwa langkah antisipatif yang perlu diusulkan adalah pekerjaan talud atau tembok pembatas di sepanjang daerah aliran sungai yang sejajar dengan pemukiman warga sebagai satu-satunya solusi bagi masyarakat untuk terhindar dari terjangan banjir dasyat yang terjadi jika cuaca yang sama pada hari itu kembali terulang waktu mendatang.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketahan Pangan pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten MTB – Zakarias Emanratu,SP mengatakan: karena keluhan masyarakat yang tidak makan selama musibah itu berlangsung maka pemerintah desa melalui Badan penanggulangan Bencana Daerah meminta bantuan beras dari instansinya. Bantuan yang diserahkan kepada masyarakat saat itu berupa beras sebanyak 7 ton yang diserahkan langsung secara simbolis kepada Kepala Desa sebelum dibagikan kepada warga.
 
(mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *