Politik dan Pemerintahan

Antara Perempuan Maluku dan Emansipasi

364
×

Antara Perempuan Maluku dan Emansipasi

Sebarkan artikel ini
IMG 20250421 WA0065 scaled

Ambon, Dharapos.com – Emansipasi perempuan terkait erat dengan upaya atau skema sosial yang bertujuan membebaskan perempuan dari semua jenis perbudakan dan eksploitasi sosial, politik dan ekonomi. Emansipasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Pembebasan dari perbudakan, persamaan hak diberbagai Aspek Kehidupan.

Masih relevankah topik emansipasi dengan perempuan Maluku ? 

as

Sekilas kita kembali pada kehidupan Perempuan Maluku di zaman dulu bahwa sejak dulu Perempuan Maluku memegang banyak peran strategi, baik dalam kehidupan keluarga maupun sosial masyarakat.

Bagi Perempuan Maluku yang belum berkeluarga, diberi hak sepenuhnya untuk menentukan dan memutuskan sendiri jalan hidup sesuai dengan tujuan dan harapan yang ingin dicapai. Sedangkan bagi Perempuan Maluku yang sudah menikah, juga tidak ansih terbelenggu atau terkurung dalam ruang sempit untuk diatur oleh suami dan keluarga, namun turut berperan aktif sebagai tiang dan pilar dalam keluarga. Selain sebagai istri yang bekerjasama dengan suami untuk mengurus hal – hal kerumahtanggaan, Perempuan Maluku juga sudah berperan sebagai Sekolah Pertama bagi anak – anaknya yakni Perempuan Maluku belajar menepatkan diri sebagai role model bagi generasinya.

Dalam aktivitas ekonomi, perempuan Maluku sudah sejak dulu turut bekerja membangun ketahanan ekonomi keluarga, tidak bergantung pada orang tua atau suami. Perempuan Maluku bahkan mampu melakukan kerja fisik seperti membongkar batu, memotong kayu, mencangkul tanah, melaut dan yang paling populer hingga kini adalah berjualan atau yang disebut papalele.
Bukan hanya aktivitas secara tradisonal, Perempuan Maluli juga mampu mengerjakan berbagai aktivitas modern seperti perkantoran, konsultan dan berbagai aktifitas lainnya.
Sejarah mencatat, di zaman penjajahan perempuan Maluku sudah turut berperan memegang salawaku dan tombak melawan penjajah.

Istilah emansipasi seolah menempatkan seluruh perempuan pada sudut ruang yang sempit, terbatas dan tidak berdaya. Dalam tatanan sosial perempuan hanya ada pada wilayah – wilayah domestik seperti dapur, kasur dan sumur. Seolah Perempuan berkewajiban membersihkan rumah, memasak, mencuci, mengurus suami dan anak.

Perempuan dan Pendidikan, Pilar Utama Peradaban

Sebagai rahim peradaban, perempuan harus memperoleh pendidikan untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Dengan adanya pendidikan yang setara, perempuan memiliki akses untuk belajar, mengasah keterampilan, dan mengejar minat. Pendidikan yang merata juga memberikan landasan untuk mengatasi ketimpangan sosial diruang publik.

Melalui pendidikan, perempuan akan mampu memberdayakan dirinya secara ekonomi, sosial dan politik.
Dengan menghadirkan perempuan yang terdidik dan berprestasi diberbagai bidang, pendidikan berkontribusi pada perubahan budaya dan sosial yang lebih inklusif.

Pendidikan juga membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi sebelum menikah, sehingga membuka kesempatan untuk meraih tujuan hidup yang lebih luas.
Dengan didukung oleh pengetahuan dan keterampilan, perempuan menjadi lebih mandiri dalam mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari. Kemandirian juga memungkinkan perempuan untuk mengambil peran sebagai pemimpin.

Pada dasarnya, semua manusia itu sama yang membedakan adalah dimana manusia itu dilahirkan dan dibentuk.
Perempuan Maluku dilahirkan dipesisir laut bergelombang lalu dibesarkan diatas batu karang yang keras dengan makanan sagu dan cakalang, tidak heran bila perempuan Maluku tegas dan lugas.

Emansipasi tidak lagi hanya tentang sosok Kartini , tapi juga tentang semua Perempuan yang hari ini berjuang disegala segmen kehidupan, baik di politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan dan bahkan Ibu rumah tangga sekalipun.

21 April 2025
dari Perempuan Maluku untuk seluruh Perempuan Indonesia.

Eltin Tanalepy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *