as

Daerah

Astaga, Sekdes Adaut Dituding Tak Akomodir Aspirasi Warga di Musrembangdes

36
×

Astaga, Sekdes Adaut Dituding Tak Akomodir Aspirasi Warga di Musrembangdes

Sebarkan artikel ini
Kantor Desa Adaut
Kantor Desa Adaut

Adaut, Dharapos.com – Sejumlah masyarakat desa Adaut, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), merasa tak puas dengan perlakuan Sekretaris desa Librek Batfeny.

as

Pasalnya, dalam giat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes) pada Februari 2020 lalu tidak mengakomodir berbagai usulan program kerja yang diusulkan masyarakat.

Saat diwawancarai, sejumlah masyarakat setempat menyatakan, Sekdes yang adalah pelaksana harian kepala desa itu menolak secara langsung penyampaian program prioritas masyarakat saat pelaksanaan Musrembangdes.

“Kebutuhan pokok yang kami usulkan adalah  air bersih dan pembangunan MCK pada kelompok masyarakat tani. Namun usulan kami ini dianggap tidak mendasar,” beber NR (56) di Adaut, Selasa pekan lalu.

NR dan sejumlah masyarakat yang tak mau disebutkan namanya itu menduga kuat jika usulan program yang mereka ajukan tersebut tidak diterima Sekdes karena di bulan Januari lalu, mereka sempat membeberkan sejumlah persoalan di desa kepada 5 orang anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar asal daerah pemilihan Selaru dan Wermaktian saat melakukan kunjungan kerja ke desa Adaut.

Sekdes Adaut Librek Batfeny
Sekdes Adaut, Librek Batfeny

“Mungkin saja Sekdes merasa malu karena dipermalukan dalam pertemuan itu. Sebenarnya kami tidak mempermalukan dia. Kami hanya menyampaikan bahwa bantuan Pemerintah daerah berupa alat menyelam pada kelompok nelayan yang tersalur melalui Pemdes Adaut, tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau tidak tepat sasaran,”jelasnya.

Mereka kesal dengan Batfeny karena dalam Musrembangdes, usulan masyarakat ini dicoret dan tidak diakomodir.

“Saat itu Sekdes bilang bahwa program yang  kita usulkan tidak akan masuk tahun ini karena pernah kita permalukan dia di hadapan anggota DPRD,” ujar seorang warga menirukan ucapan Sekdes Batfeny.

Mereka merasa menyesal karena penyampaian Sekdes yang tidak etis ini tidak ditegur Camat Selaru, Arthur Makatita yang turut hadir saat itu.

Saat dimintai komentarnya, Sekdes Adaut, Librek Batfeny menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk menolak usulan masyarakat karena merasa sakit hati namun karena keterbatasan anggaran dana desa.

“Pembuatan sumur dan MCK pada Musrembangdes kemarin itu sengaja dibatasi karena mengingat estimasi anggaran kita kecil yang tidak bisa dialokasikan melalui dana desa untuk kegiatan tersebut” bebernya.

Batfeny menjelaskan, untuk program yang estimasi anggarannya di bawah 500 juta, bisa dianggarkan melalui dana desa tahun mendatang.

Dia memastikan akan ada program pembuatan bak penampung yang dibuat pada tahun anggaran mendatang, agar masyarakat tidak susah untuk menggali sumur.

Camat Selaru, Arthur Makatita yang dikonfirmasi Rabu (15/4/2020) mengaku tidak mengetahui persoalan yang dialami oleh sebagian warga Adaut itu, termasuk tidak mengetahui adanya ketidakpuasan warga terhadap kebijakan sang Sekdes.

“Saya akan sampaikan hal ini kepada Sekdes agar bisa diselesaikan dan tidak menjadi konflik antara masyarakat dan Pemerinta,” tandasnya.


(dp-45)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *