 |
| Bupati Petrus Fatlolon saat menyerahkan bantuan PKH kepada salah satu penerima manfaat |
Saumlaki, Dharapos.com
Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB), Petrus Fatlolon Senin siang (14/8) meluncurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) non tunai tahap pertama dan kedua tahun 2017 kepada 5.271 penerima yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Bupati dalam sambutannya di hadapan seluruh masyarakat penerima bantuan yang hadir saat itu mengatakan selain tergolong sebagai kabupaten termiskin, MTB juga merupakan salah satu kabupaten tertinggal.
Hal itu sebagaimana dirincikan dalam Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang penetapan daerah tertinggal tahun 2015 – 2019.
“Oleh karena itu kemiskinan wajib ditanggulangi, karena jika tidak maka akan mengganggu pembangunan di daerah maupun secara nasional,” cetusnya.
Untuk itu, Bupati mengapresiasi sejumlah program Pemerintah pusat melalui Kementrian Sosial seperti PKH, Program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai dan non tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM).
“Kepada para penerima manfaat, saya berharap agar dapat memanfaatkan bantuan ini dengan baik, dan jangan disalahgunakan untuk kebutuhan yang lain. Manfaatkanlah untuk kebutuhan pendidikan, kesehatan dan gizi keluarga, agar anak sehat dan cerdas,” pintanya.
Bupati juga berharap agar para penerima bantuan PKH juga giat menabung, dimana dana bantuan yang diperoleh tidak serta merta dihabiskan untuk kebutuhan keluarga, melainkan menyisipkan separuh dari rejeki tersebut di bank untuk kebutuhan jangka panjang keluarga.
 |
| Bupati Petrus Fatlolon saat foto bersama para penerima manfaat |
Sementara itu, Tani Raya Saragih, Koordinator wilayah PKH Wilayah 2 Maluku dalam laporannya pada acara tersebut menjelaskan semenjak tahun lalu, pihaknya telah mendata sebanyak 2.271 penerima di seluruh kecamatan.
Masing-masing, di Tanimbar Selatan, Wertamrian, Selaru, Wermaktian, Kormomolin, Nirunmas, Tanimbar Utara, Yaru, Wuarlabobar dan kecamatan Molu Maru.
“Dan sesuai jadwal hari ini seluruh penerima manfaat PKH di kecamatan Tanimbar Selatan yakni sebanyak 567 peserta menerima dana bantuan PKH tahap 1 dan 2 yakni Rp.1.000.000 per peserta secara tunai. Sementara untuk 9 kecamatan lain, PKH bakal menyalurkan bantuan tersebut sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan Bank Mandiri,” bebernya.
Saragih menjelaskan pula bahwa tahun ini, skema penyaluran dana bantuan PKH secara non tunai akan dilaksanakan oleh lembaga bayar Himpunan Bank Negara (Himbara), dimana untuk wilayah MTB, dilaksanakan oleh Bank Mandiri.
Sebagaimana tujuannya, Pemerintah memperkenalkan sistem keuangan inklusi atau laku pandai, yakni sistem perbankan kemitraan atau agen-agen perbankan berbasis masyarakat, dengan harapan untuk menghidupkan ekonomi perbankan dan menumbuhkan kebiasaan dan semangat menabung masyarakat, khususnya peserta PKH.
(dp-18)
