Dobo, Dharapos.com – Jagat media di Kabupaten Kepulauan Aru belakangan disuguhi berbagai opini yang ditujukan menyerang kinerja Pemerintahan Bupati Timotius Kaidel dan Muh. Djumpa.
Salah satunya yang dijadikan isu dalam upaya menggertak sang Bupati yaitu terkait proyek pengerjaan Jalan Lingkar Wokam pada beberapa tahun silam.
Diduga karena ketakutan, oknum atau para pihak ini lantas melakukan berbagai manuwer di media dengan tujuan untuk mempengaruhi opini publik setempat bahwa Bupati Timotius Kaidel berkaitan erat dengan dugaan korupsi pada pengerjaan proyek dimaksud.
Belakangan diketahui, maksud tujuan serangan tersebut lantaran adanya sejumlah oknum pejabat setempat yang dikabarkan terancam kehilangan jabatannya.
Tak hanya itu, sejumlah kasus korupsi puluhan miliar rupiah yang terjadi di Pemerintahan sebelumnya dan diduga melibatkan mantan Bupati serta sejumlah pimpinan OPD setempat kini mulai disasar penegak hukum mulai dari kasus Beasiswa, Bansos Perikanan 2021, Jalan Lingkar Pulau Wamar dan beberapa kasus lainnya.
Tokoh muda Aru Oskar Dumgair langsung merespon kabar yang berkembang tersebut.
“Saya tidak kaget kalau kemudian ada oknum atau pihak-pihak yang sengaja mengangkat isu itu ke permukaan. Karena itu sudah dilakukan sejak Pak Timotius Kaidel maju mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Kepulauan Aru. Makanya sekali lagi saya tegaskan bahwa saya tidak kaget soal itu,” responnya kepada Dharapos.com, Sabtu (13/9/2025).
Oskar kemudian mengungkap soal kasus Jalan Lingkar Wokam tersebut telah dihembuskan sejak Timotius Kaidel maju mencalonkan diri sebagai Bupati Kepulauan Aru periode 2020 lalu melawan sang petahana Johan Gonga.
Timotius Kaidel dalam proyek tersebut selaku kontraktor yang menangani pengerjaannya.
“Mereka itu juga memakai isu kasus Jalan Lingkar Wokam ini untuk menjatuhkan nama baik pak Timo saat pesta demokrasi 2020 lalu. Kemudian isu ini dong ulang mainkan di Pilkada 2024 tapi gagal karena pak Timo bersama pasangannya Pa Djumpa kemudian akhirnya berhasil tampil sebagai pemenang dalam kontestasi itu dan kini memimpin periode 2025 – 2030,” ungkapnya.
Tak heran, kalau belakangan ini mereka mulai kembali berkoar-koar soal isu yang sama sebagai upaya pengalihan isu karena mulai terendusnya sejumlah kasus dugaan korupsi hingga puluhan miliar rupiah di jaman Pemerintahan periode sebelumnya yang kini mulai disasar penegak hukum.
Oskar lantas mengingatkan oknum atau para pihak yang terus bermanuver memojokkan Pemerintahan Timotius Kaidel dan Muh Djumpa agar tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti pada momen Pilkada yang lalu.
“Saya tegaskan kepada oknum atau para pihak yang dengan sengaja mengiring opini publik untuk memojokkan Pemerintah saat ini. Karena persoalan proyek Jalan Lingkar Wokam yang anda mainkan itu sebagai isu menyerang pak Bupati telah diselesaikan,” tegasnya mengingatkan.
Kronologis Kasus Jalan Lingkar Wokam
Oskar sebagai salah satu orang yang mengetahui persis duduk persoalan penyelesaian masalah proyek Jalan Lingkar Wokam itu kemudian merincikan kronologis detailnya.
Ia kemudian mengungkapkan awal mula kemunculan isu kasus Jalan Lingkar Wokam tersbeut bermula dari suatu Upaya rekayasa yang sengaja diskenariokan oleh mantan pejabat Aru dan kroni-kroninya bekerja sama dengan oknum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Maluku.
“Jadi waktu itu, kasus ini sengaja direkayasa untuk mengganjal langkah Timotius Kaidel yang kala itu maju sebagai calon Bupati Aru bertarung pada Pilkada 2020 melawan Johan Gonga yang berstatus petahana,” ungkapnya.
Dan hal yang tak boleh dilupakan publik lanjut Oscar, yakni adanya upaya dari pihak lawan Timiotius Kaidel saat itu untuk menjadikan event Pilkada 2020 lalu tersaji petahana melawan kotak kosong.
Perusahaan yang menangani pekerjaan Jalan Lingkar Wokam pun tak tinggal diam dengan melayangkan gugatan kepada BPK Maluku saat itu.
Lalu oleh BPK Maluku diterjunkanlah pemeriksa pembanding untuk memeriksa proyek tersebut bahwa ternyata tidak ditemukan adanya kesalahan dalam pekerjaan jalan tersebut. Hanya saja karena temuan pertama telah terdaftar pada lembaran negara maka kemudian tercatat sebagai temuan.
Kemudian oleh perusahan yang sama Kembali dilayangkan gugatan ke BPK dan Komnas HAM Maluku. Dan dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya rekayasa yang dilakukan oknum BPK kala itu hingga berujung sanksi tegas atas oknum BPK Maluku yang terindikasi merekayasa temuan.
“Dan faktanya Timotius Kaidel dapat mengikuti kontestasi pada Pilkada 2020 termasuk tahun 2024 pun tanpa masalah apapun” tegas Oskar Dumgair.
Fakta lainnya terhadap temuan pada kasus itu telah di STS pada 2018 dan 2019 bahkan sudah di SP3kan atas dasar pengembalian hasil temuan BPK dengan lengkap dan sah berdasarkan aturan perundang-undangan yang berlaku.
Oscar tak menampik jika persoalan Jalan Lingkar Wokam terus menjadi senjata di setiap pesta politik 5 tahunan saat Timotius Kaidel maju sebagai salah satu kontestan pada pemilihan kepala daerah dua kali berturut-turut. Tetapi setiap niat jahat para elit politik tersebut tidak pernah berhasil karena kebenaran tak bisa dikalahkan.
“Kalau hari ini di duga ada oknum donatur mendorong Kejaksaan Tinggi Maluku untuk membuka kembali kasus Lingkar Wokam dengan maksud yang sama untuk menjerat Timotius Kaidel sungguh adalah sesuatu upaya yang naif karena kasus tersebut telah diselesaikan,” sorotnya.
Oskar menegaskan, bahwa upaya manuver pada kasus Jalan Lingkar Wokam hanya sebagai senjata oleh oknum-oknum yang punya pemikiran kerdil dan pemahaman dangkal untuk mempengaruhi opini publik.
Ia pun menilai wajar jika pihak yang kalah bertarung pada kontestasi Pilkada 2024 lalu akan terus berupaya melakukan berbagai manuver untuk menjatuhkan Timotius Kaidel.
“Namun perlu saya ingatkan bahwa Tuhan itu Maha Baik sehingga ketika seseorang terus dizolimi pasti akan mendapat pembelaan dari Tuhan. Saya kira masyarakat pun telah paham dengan apa yang sesungguhya sedang dilakukan oknum-oknum tersebut,” imbuhnya.
Oskar lantas mengajak semua pihak untuk bersama-sama membantu Pemerintahan Timotius Kaidel dan Muh Djumpa membawa Kabupaten Kepulauan Aru keluar dari berbagai persoalan yang diwariskan pemerintahan sebelumnya.
“Mantan petinggi sebelumnya mewariskan begitu banyak permasalahan terkait utang daerah yang membebani pemerintahan hari ini serta persoalan pelik lainnya, namun kita optimis di bawah kepemimpinan Bupati Timotius Kaidel, Aru akan mengalami kemajuan di berbagai bidang tahap demi tahap,” imbuhnya.
Oskar tak menampik kebijakan efesiensi anggaran oleh Pemerintah pusat, sangat berdampak bagi roda pemerintahan di Kabupaten yang berbatasan laut langsung dengan Negara Australia itu. Tetapi Bupati Timo Kaidel yang berlatar belakang seorang pengusaha bersama wakilnya M. Djumpa yang juga seorang birokrat tulen dengan skill dan kemampuan yang mumpuni terus melakukan perbaikan-perbaikan walaupun dalam keterbatasan keuangan daerah
“Maka saya mengajak seluruh masyarakat Aru untuk tidak termakan isu murahan dan terus memberikan dukungan penuh kepada Bupati dan Wakil Bupati atas niat baiknya menuntaskan berbagai persoalan demi membangun negeri ini,” pungkasnya.
(dp-31)













