as

Pendidikan

Dirjen Bimas Katolik RI Resmikan Gedung SMAK Medicare MTB

53
×

Dirjen Bimas Katolik RI Resmikan Gedung SMAK Medicare MTB

Sebarkan artikel ini

Saumlaki, Dharapos.com
Dalam rangka kunker di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, 4 – 6 Mei 2015, Dirjen Bimas Katolik Kementrian Agama RI – Drs. Eusabius Binsasi melaksanakan berbagai kegiatan seperti lawatannya ke Kantor Kementrian Agama Kabupaten MTB.

SMAK Medicare MTB
Peresmian SMAK Medicare, Olilit, Saumlaki

Pertemuan dengan para guru pendidikan agama Katolik serta melakukan peresmian bangunan kantor dan sejumlah ruang kelas milik yayasan Santo Lukas yakni Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Medicare yang berlokasi di desa Olilit – Kecamatan Tanimbar Selatan, Selasa (5/5).

Ketua Yayasan Santo Lukas Olilit Timur, Pitje Kuwai dalam sambutannya mengatakan gedung sekolah yang baru dibangun tersebut merupakan bentuk perhatian Pemerintah Pusat melalui Kemenag RI dimana totalitas anggaran pembangunan gedung sekolah bersumber dari APBN tahun 2014.
Pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai rencana yakni selama 30 hari sesuai gambar yang telah disetujui oleh Kemenag.

Dalam rangka pembentukan karakter para siswa, sebagai bentuk dukungan terhadap program kerja Presiden Joko Widodo yakni revolusi mental, maka pihak sekolah menerapkan sistem asrama  bagi  para siswa/i yang bersekolah di SMAK Medicare St. Lukas.

Sistem pemondokan ini dipandang penting oleh karena pengembangan moral para siswa dipastikan terbentuk seiring dengan visi dan misi SMAK Medicare St. Lukas yakni menjadikan para lulusan yang seratus persen katolik dan seratus persen Indonesia dimana sudah pasti selalu berpihak bagi gereja dan bangsa atau Pro Ecclesia et Patria.

Selain menyampaikan rasa terima kasihnuya atas perhatian Kementrian Agama RI melalui pemberian bantuan pembangunan sekolah tersebut, Kuway juga berharap agar perhatian Pempus melalui Kemenag selalu akan diberikan bagi sekolahnya di tahun- tahun mendatang.

Bupati Maluku Tenggara Barat dalam sambutannya yang disampaikan oleh Staf Ahli Bupati bidang Pembangunan – Ir. Venantius Batlayeri, M.Si mengatakan: Pemerintah Daerah Maluku Tenggara Barat sangat mengapresiasi pendirian lembaga SMAK Medicare dibawah binaan yayasan St. Lukas – Olilit Timur, dimana atas perjuangannya, sekolah tersebut bisa beroperasi dan melayani masyarakat di negri Duan – Lolat tersebut.

“Pemerintah Daerah Maluku Tenggara Barat menyampaikan terima kasih kepada penggagas, pemikir yang oleh karena kesungguhan dan rasa memiliki serta rela berkorban maka sekolah ini bisa beroperasi dan diresmikan bangunannya pada hari ini. selaku  Pembina pendidikan nasional di daerah ini, Pemda merasa perlu melaksanakan kerja sama dan kerja sama ini dimulai dari hari ini.” ujarnya

Pemerintah daerah berkeinginan agar para generasi penerus bangsa itu dididik dalam sebuah komunitas yang memiliki secara utuh pengetahuan ilmiah, pengetahuan kemasyarakatan maupun disiplin yang tinggi. Hal ini perlu dilakukan agar keberhasilan yang dicapai oleh generasi penerus bangsa yang ditelorkan oleh lembaga pendidikan tersebut, memiliki kualitas yang mampu bersaing dalam mengisi pembangunan bangsa.

Kepada para pengajar, Pemerintah Daerah MTB berharap agar dapat dengan tekun membaktikan diiri dengan kesungguhan dan rasa sehingga cita-cita lembaga pendidikan tersebut bisa tercapai.

Sementara itu, Dirjen Bimbingan Masyarakat Katolik Kementrian Agama Republik Indonesia – Drs. Eusabius Binsasi dalam sambutan mengatakan Direktorat Jenderal Bimas Katolik dalam orientasinya, memiliki 2 cita-cita yang perlu di wujudkan yakni fungsi urusan dan fungsi pendidikan agama Katolik, dimana dalam hal kurikulum pendidikan agama Katolik, pihaknya selalu meminta kuasa dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) yang memiliki Magisterium atau kuasa mengajar.

Saat ini, Pempus telah memberikan peluang bagi pendirian sekolah-sekolah pendidikan agama yakni dengan adanya PP nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, UU nomor 12 tahun 2012 tentang kewenangan pendidikan agama yang diatur oleh kementrian agama, maka Pemerintah telah mensosialisasikan peluang tersebut kepada pihak pimpinan agama.

Tercatat, untuk kalangan Katolik di Tanah air, keuskupan Amboina telah menunjukan partisipasi aktifnya dalam membuka 4 Sekolah Katolik diantara 17 sekolah Katolik se Indonesia yang tercatat dibawah pembinaan Kementrian agama Republik Indonesia.

“Oleh karena itu, perlu saya katakana bahwa yang medirikan sekolah itu bukan Bimas Katolik, melainkan pihak hirarki gereja Katolik, dan Bimas Katolik memfasilitasi dengan memberikan izin operasional agar sekolah-sekolah itu pantas dan layak serta resmi menjadi lembaga resmi di Republik Indonesia ini”. Katanya.

Pada kesempatan itu, Binsasi menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya kepada Keuskupan Amboina atas kerjasamanya dengan Pemerintah sehingga kerjasamanya mebuahkan pendirian 4
Sekolah dibawah Kementrian Agama. Gedung sekolah yang diresmikannya saat itu, diharapkan agar dapat digunakan secara baik untuk kepentingan pengembangan pendidikan para siswa menuju peningkatan SDM yang handal.

Sebelumnya, Direktur pendidikan pada direktorat jenderal Bimbingan Masyarakat katolik – Drs. Petrus Simbolon, M.Si telah mendatangi SMAK Medicare St. Lukas di Olilit Timur dalam rangka melihat berbagai persiapan terkait pendirian Sekolah tersebut. 

Simbolon yang ditemui saat itu menjelaskan bahwa ada tiga unsur kurikulum  yang digunakan pada sekolah tersebut yakni Pendidikan agama Katolik, dimana siswa diharapkan memperoleh  porsi yang memadai agar menjadi kader- kader yang memahami dan menghayati agamanya dengan baik dan berbeda dengan SMA lain, Elemen kedua adalah penerapan pembelajaran khusus yakni matematika dan sains serta ketrampilan yang memadai agar para siswa bisa melakukan sesuatu di masyarakat.

Pasca kehadirannya di Saumlaki kala itu, menjadi angin segar bagi masyarakat di MTB, dimana Menteri Agama melalui Dirjen Bimas Katolik mengeluarkan Surat Ijin Operasional dengan nomor: DJ.IV/Hk.00.5/179/2014.

Seperti diketahui, sebelum acara peresmian, didahului dengan misa syukur sekaligus pemberkatan gedung kantor dan seluruh ruang kelas oleh pastor Paroki Ratu Rosario Suci – Olilit Timur yakni Pastor Thio Refutu, Pr.

Para Tua adat di desa Olilit dalam penyambutan secara adat yakni diawal kegiatan peresmian tersebut sempat melakukan pengukuhan sekaligus penganugerahan gelar kebesaran adat kepada Dirjen Bimas Katolik yakni dengan sebutan “Batomwat Boinaman” disertai pemberian sejumlah atribut adat yang dipakai langsung, yakni berupa Maba atau jas yang terbuat dari bahan dasar tenun ikat Tanimbar, Mabal atau Syal tenun, Sabeul atau Topi kebesaran, Tngesan atau ikat pinggang, serta Anwayat Singeran atau nasi tumpeng.
 
(mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *