![]() |
Plt. Direktur RSUD KS Langgur Abdullah Aziz |
Langgur, Dharapos.com – Sebanyak 4 dokter dilaporkan melakukan aksi mogok hingga tidak masuk kerja di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara.
Keempatnya masing-masing, Dokter Anak, Spesialis Bedah, Obgin dan
Dokter Penyakit Dalam.
Aksi mogok masuk kerja tersebut disebutkan sudah berlangsung sejak
Senin (20/9/2021) lalu hanya karena persoalan jasa BPJS Medis dari Januari hingga
Maret 2021 yang belum dibayarkan.
Terkait aksi itu, Plt. Direktur RSUD Karel Satsuitubun Langgur Abdullah
Aziz yang dikonfirmasi Senin (27/9/2021) membenarkan hal itu.
Kendati demikian, ia mengakui jika persoalan itu tak hanya dialami ke 4 dokter tersebut tetapi juga perawat dan tenaga medis lainnya yang bekerja pada fasilitas yang sama.
“Bukan hanya dong (mereka, red) empat dokter itu yang belum
dapat jasa BPJS Medis tapi semua perawat dan para dokter lainnya juga, tapi yang lain mengerti dan sudah tahu. Cuma mereka berempat itu yang kurang tahu
kenapa sampai bisa mogok begitu,” akuinya.
Aziz kemudian menjelaskan, selain dari jasa BPJS tenaga medis
yang dibayar, ke empat dokter ini juga menerima insentif dari daerah dan Kementerian
yang dibayar normal setiap bulan.
“Dong punya insentif yang dibayar oleh daerah sebesar Rp25.000.000
per bulan ditambah gaji dari Kementerian yang dibayar per bulan Rp.25.000.000. Jadi total yang dong dapat per
bulan Rp50.000.000, di luar jasa BPJS Medis,” jelasnya.
Aziz memastikan untuk Jasa BPJS Medis akan dibayarkan namun
bukan hanya untuk ke 4 dokter.
“Jadi dibayarkan kepada seluruh dokter dan perawat lain,”
tegasnya.
(dp-52)