 |
| Rakor TPID Kota Tual |
Tual,
Asisten I (satu) Setda Tual, A.S Tapotubun, selaku Sekretaris Tim Pegendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tual, memimpin rapat koordinasi TPID Kota Tual di Ruang Rapat Kantor Walikota Tual, Selasa (10/6). Rakor ini bertujuan untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya stabilisasi harga menjelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2014.
Rapat yang dihadiri oleh anggota TPID Kota Tual diantaranya Bappeda, Dinas Peindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian, Bank Indonesia, Pertamina, Bulog, Dan Badan Pusat Statistik.
Pantauan media sejauh ini, Pemkot Tual aktif melakukan pemantauan harga barang-barang kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional serta swalayan dan mendapati bahwa stok barang masih mencukupi. Selain itu juga telah melakukan koordinasi dengan distributor sembako untuk memantau ketersediaan stok barang.
Hingga kini, harga barang masih belum naik secara tajam dan dinilai masih dalam kewajaran. Hal ini sejalan dengan pola musiman menjelang bulan puasa, kenaikan harga barang khususnya bahan makanan dan makanan jadi terjadi secara merata di seluruh daerah di Indonesia.
Kenaikan harga antara lain disebabkan meningkatnya permintaan masyarakat sejalan dengan konsumsi masyarakat yang meningkat menjelang bulan puasa, serta ekspektasi pedagang yang biasanya menaikkan harga menjelang bulan puasa.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada bulan Mei 2014 inflasi kota Tual sebesar 0,52% (mtm), atau secara kumulatif sejak Januari s/d Mei mengalami inflasi sebesar 0,76% (ytd) dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 7,61%(yoy). Tingkat inflasi bulan Mei tercatat lebih tinggi dibanding inflasi bulan April yang sebesar 0,15% (mtm).
Dengan demikian, sejak Januari hingga Mei 2014, pergerakan inflasi Kota Tual cenderung masih fluktuatif. Beberapa komoditas yang mendorong inflasi pada bulan Mei 2014 antara lain angkutan udara, ikan cakalang/sisik, ikan selar/tude, daun singkong, ketela pohon, ketela rambat, angkutan laut, minuman kesegaran, jeruk nipis/limau dan seng.
Kebijakan yang diambil Pemkot Tual bersifat komprehensif dan lintas sektor, mencakup menjamin ketersediaan stok barang dan mendorong kerja sama perdagangan antar daerah, memperlancar jalur distribusi barang, menjaga ketersediaan stok BBM termasuk memelihara agar ekspektasi masyarakat tetap positif. Secara lebih rinci, kebijakan tersebut di breakdown menjadi langkah operasional termasuk penanggung jawab setiap kegiatan.
Secara teknis, Disperindag Kota Tual bertugas melakukan koordinasi dengan distributor sembako untuk mengamankan stok barang dan memastikan harga pada tingkat yang wajar, termasuk merintis kerja sama perdagangan antar daerah dengan melibatkan pihak swasta.
Selain itu, Disperindag juga akan berperan sebagai koordinator pelaksanaan pasar murah. Sedangkan Bulog Drive Kota Tual melanjutkan operasi pasar serta percepatan penyaluran raskin.
Tim TPID juga meminta Pertamina agar menjaga ketersediaan BBM dan minyak tanah sehingga tidak terjadi kelangkaan BBM. Sedangkan Bank Indonesia bertugas memelihara ekspektasi positif masyarakat melalui sosialisasi, talk shows di RRI dan release yang disebarkan melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik.
Dalam kesempatan ini, Tim TPID meminta masyarakat untuk tetap melakukan pembelian barang secara wajar dan tidak membeli kebutuhan pokok dengan jumlah yang berlebih untuk tujuan menyimpan barang. Karena, TPID Kota Tual telah mendapat kepastian dari distributor dan pedagang besar bahwa kecukupan stok barang terjamin dan pasokan barang dari Surabaya dan Makassar berjalan lancar.
Di sisi lain, TPID Kota Tual juga menghimbau agar distributor dan pedagang besar juga turut berpartisipasi dalam upaya menstabilkan harga barang dengan tidak mengambil margin keuntungan di atas kewajaran.(obm)
