Dobo, Dharapos.com – Sebuah kapal trasportir bernama KM. Corcodile milik PT. Buana diduga melakukan aksi “kencing” di perairan sekitar Pelabuhan Yos Soedarso Dobo, Jumat (25/7/2025).
Saat itu, dilaporkan sebuah kapal ikan tengah merapat ke KM Corcodile saat berada di perairan tersebut.
Kini aksi transaksi illegal itu telah ada dalam penanganan Satuan Reserse Kriminal Polres Aru.
Kaitan dengan aksi “kencing” ini, salah satu sumber terpercaya menyebutkan KM Corcodile telah melakukan aktivitas illegal tersebut beberapa kali.
Padahal, kapal tersebut diperbolehkan sebatas mengambil BBM dari Pertamina Dobo untuk disalurkan kepada masyarakat di wilayah itu.
Kapal milik PT. Buana itu hanya sebatas mensuplai BBM ke APMS yang berada pada kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru.
Namun faktanya, beberapa minggu terakhir ini kapal itu malah dilaporkan melakukan aktivitas “kencing” ke kapal ikan yang kabarnya memiliki kapasitas GT 80 – 90.
Terakhir pada Jumat (25/7/2025) lalu, Ketika KM Corcodile melakukan pengisian di laut sekitar Pelabuhan Dobo.
Terpantau, aktivitas pengisian BBM ke salah satu kapal ikan tersebut berlangsung sekitar pukul 14.00 WIT siang.
Sementara itu, mendapat laporan adanya aktivitas illegal tersebut wartawan SentralPolitik.com di Dobo dan rekannya sebagaimana keterangan yang diterima Dharapos,com mendatangi KM Corcodile pada Sabtu (26/7/2025) siang.
Saat itu, Nahkoda yang dikonfirmasi terkait aktivitas “kencing” tersebut tak membantahnya.
‘’Iya, kami bagikan minyak di tengah laut,’’ jawaban Nakoda.
Ia mengaku kalau kapalnya telah mengambil minyak dari sebuah kapal LCT yang berada di laut. Namun demikian, Nahkoda itu mengaku jika apa yang dilakukannya karena perintah dari “Bos”.
‘’Tapi kami hanya mendapat perintah dari bos kami,’’ akuinya polos.
Ketika ditanyakan menyangkut surat-surat transaksi (LO) dan surat pengisian BBM dari Pertamina, ia mengaku tidak mengantonginya.
‘’Bos sementara mengurus surat-surat itu di Polres Dobo,’’ klaimnya seraya menyebutkan sang “Bos”nya bernama Pak Agus. Hanya saja Nahkoda kapal tersebut enggan menyerahkan nomor HP Bos Agus saat wartawan memintanya.
Nahkoda malah mempersilahkan agar wartawan dan aparat TNI melihat muatan BBM jenis Solar yang masih full.
‘’Ini masih ada sekitar 97-98 ton,’’ katanya sambil membuka penutup tangki.
Setelah mendapat keterangan, wartawan selanjutnya meninggalkan KM Corcodile dengan menggunakan speedboat sekitar pukul 13.00 WIT. Anehnya setelah meninggalkan kapal itu, pada pukul 14.00 WIT, sebuah kapal ikan kembali merapat ke KM Corcodile.
‘’Lihat itu, para pemain sepertinya tidak kapok dan terus melakukan aksi mereka,’’ cetus sumber yang ikut bersama wartawan.
Ia menduga kalau dalam permainan BBM ilegal ini ada bekingan dari KSOP dan pihak Kepolisian setempat.
‘’Mereka berani melakukan aksi di depan mata, karena pasti ada yang membekengi mereka. Bupati Timotius Kaidel harus tindak tegas pengelolanya,” tegas sumber seraya mendesak.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Aru AKP Angelico Sulu yang dikonfirmasi Dharapos.com, Rabu (30/7/2025) mengaku jika pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut.
“Kami masih lakukan pengembangan,” singkatnya.
Sebelumnya, Bupati Kepulauan Aru Timotius Kaidel dalam sebuah pertemuan dengan pengelola SPBU di daerah telah memberikan peringatan keras agar prioritas penyaluran BBM subsidi untuk masyarakat di pedesaan.
“Tapi kalau ada indikasi pihak SPBU menyalahgunakannya dengan menjual sesuai harga industri maka izinnya akan di cabut atau dibekukan,” tegasnya.
(dp-SP)