Bupati Malra M. Thaher Hanubun saat menyampaikan sambutan |
Langgur,
Dharapos.com – Forum OPD Dinas Pertanian Provinsi Maluku Tahun 2022 resmi
digelar Selasa (15/3/2022).
Kabupaten
Maluku Tenggara resmi menjadi tuan rumah penyelenggaraan giat dimaksud.
Bupati setempat
M. Thaher Hanubun resmi membuka forum tersebut yang ditandai dengan pemukulan
tifa.
Kegiatan
tersebut diikuti Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Bappeda se – Provinsi Maluku
juga para kepala bidang.
Dalam sambutannya,
Bupati Hanubun mengakui, sebagai suatu kehormatan kabupaten yang dipimpinnya menjadi
tuan rumah pelaksanaan OPD Dinas Pertanian Maluku pada tahun ini.
“Saya
atas nama Pemerintah dan masyarakat Maluku Tenggara mengucapkan selamat datang
kepada seluruh peserta Forum pertanian se – Maluku. Semoga bapak dan ibu merasa
nyaman dan betah selama beberapa hari beraktivitas di daerah kami. Ada banyak
lokasi wisata yang indah di sini,” ucapnya sembari mengajak peserta menikmati
destinasi wisata di wilayah itu.
Harapan
Bupati Hanubun, diselenggarkannya Forum OPD di bumi Larvul Ngabal ini dapat
membawa berkah tersendiri bagi masyarakat, pelaku usaha serta pariwisata di
daerah itu.
Dikatakannya,
sektor pertanian memiliki arti yang sangat penting dan strategis dalam menopang
kehidupan sosial masyarakat. Dan Maluku yang bercirikan kepulauan memiliki
potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan.
Buktinya, bangsa
kolonial di masa lampau saling memperebutkan Maluku karena sejarah mencatat
kekayaan alam yang dimiliki daerah ini.
“Jadi,
tugas kita bersama saat ini adalah bagaimana membangkitkan kembali kejayaan
Bumi Raja-raja melalui optimalisasi pengelolaan sumber daya alam,” imbuhnya.
Bupati Hanubun
juga meminta Pemerintah pusat untuk memberikan perhatian yang lebih terkait
pengelolaan sumber daya alam di Maluku.
“Sesuai
sisi karakteristik wilayah, sumber daya manusia maupun kapasitas infrastruktur serta
sarana dan prasarana, Maluku sangat jauh berbeda dengan wilayah lainnya. Hal ini berarti pusat harus memberikan treatment
ataupun perlakuan yang berbeda antara satu daerah lainnya di Indonesia
timur,” pintanya.
Lanjut
Bupati Hanubun, Kabupaten Malra telah ditetapkan sebagi wilayah pengembangan
bawang merah, cabai rawit merah dan kelapa, tetapi diakuinya belum ada
intervensi yang benar-benar signifikan.
“Untuk
itulah, hal ini harus dapat dijawab oleh Pemerintah pusat melalui forum Dinas Pertanian
ini,” cetusnya.
Bupati Hanubun
kemudian membeberkan sejumlah potensi yang dimiliki daerahnya.
Potensi
tanaman kelapa di Pulau Kei Besar dapat menjadi perhatian karena tanaman
tersebut sudah menjadi sumber penghasilan warga selama puluhan tahun.
“Komoditi
kopra yang dikelola secara tradisional sudah harus ditingkatkan ke level yang
lebih tinggi. Akses semakin mudah dengan beroperasinya tol laut di ELat,”
ungkapnya.
Dengan
begitu, memicu potensi pasar yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Selain itu, pada
wilayah Kei Kecil komoditi holtikultura memilki potensi yang cukup baik.
“Dengan
sentuhan teknologi, maka tentunya produksi dan produktivitas akan meningkat sehingga
akan mendorong kestabilan harga serta pemerataan distribusi guna menjawab kebutuhan
masyarakat,” tandasnya.
Di lain
pihak, potensi peternakan di Malra belum benar-benar dikembangkan secara
optimal.
“Khusus
untuk sapi dan kambing, Maluku Tenggara memiliki lahan potensial dan budaya
masyarakat yang cukup erat untuk melakukan usaha peternakan,” tambahnya.
Olehnya itu,
melalui Forum OPD ini, Hanubun berharap adanya perhatian dan dukungan yang
diberikan dalam pengembangan peternakan di bumi Nuhu Evav ini.
Sebelumnya,
di momen pembukaan, turut diserahkan cenderamata dari Pemkab Malra kepada ketua
Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP) Maluku, Hadi Basalamah dan Plt Kepala
Dinas Pertanian Ilham Tauda serta para pimpinan OPD Pertanian se – kabupaten/ kota di Maluku.
Turut hadir
Forkopimda, pimpinan OPD, Camat dan tokoh agama dan tokoh adat.
(dp-52)