![]() |
Bupati Malra M. Thaher Hanubun |
Langgur, Dharapos.com – Kecamatan
Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) pada tahun ini dipastikan mendapat
jatah 4 proyek strategis nasional.
Demikian disampaikan Bupati setempat
M. Thaher Hanubun dalam sambutanya pada kegiatan Musrenbang RKPD tingkat
Kecamatan Manyeuw yang dipusatkan di Oho/desa Namar, Senin (15/2/2021).
Ke empat proyek dimaksud, yaitu pembangunan
jalan hotmix ruas Jalan Ohoidertawun Bawah -Ngiar Warat – Ohoililir, dengan
panjang kurang lebih 6 kilometer.
“Insya Allah, jalan akan
tembus ke Ngiar Warat,” tandasnya.
Kemudian, ada juga rehabilitasi
ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya.
“Serta pembangunan tangki septik
skala individual perdesaan minimal 50 KK dan pengadaan peralatan teknologi,
informasi dan komunikasi (TIK),” paparnya.
Sementara Pemerintah Kabupaten Malra
sendiri telah mengalokasikan dana senilai Rp400 juta untuk penyelesaian pembangunan
gedung Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Namar.
Kucuran dana tersebut merupakan
bantuan hibah sarana ibadah yang akan disalurkan pada tahun ini juga.
“DPRD sudah menyetujui dan
uangnya sudah ada sebesar Rp400 Juta. Mudah-mudahan dengan adanya dana ini,
segera pekerjaan yang masih tersisa dapat diselesaikan dan dilakukan
pengresmian tahun ini,” harapnya.
Lanjut Bupati, Manyeuw merupakan
salah satu kecamatan penyangga ibukota, dengan potensi besar di sektor
pertanian, perikanan, dan pariwisata.
Dalam struktur perekonomian daerah,
sector-sektor dimaksud memiliki kontribusi terbesar.
“Artinya, sektor-sektor inilah
yang menjadi penggerak utama perekonomian daerah,” terangnya.
Untuk itu, dalam upaya menjawab
ketahanan daerah menghadapi pandemi Covid-19, maka sektor potensial harus
dikembangkan.
“Posisi Kecamatan Manyeuw sangat
jelas sebagai produsen dan pemasok bagi pengembangan sektor-sektor dimaksud.
Dan untuk itu, upaya pengembangan ekonomi harus menjadi prioritas di Kecamatan
Manyeuw. Demikian halnya dengan permasalahan infrastruktur,” tekannya.
Bupati menegaskan pula, kapasitas
infrastruktur yang belum memadai perlu ditingkatkan.
“Akses perumahan, air bersih,
dan sanitasi di kawasan pemukiman teristimewa di destinasi wisata perlu menjadi
perhatian,” tukasnya.
(dp-52)