![]() |
Ilustrasi Bom Meledak |
Ambon, Dharapos.com
Kota Namrole dikejutkan dengan bunyi ledakan bom di siang bolong, Selasa (23/2).
Sekitar pukul 13.30 WIT, telah terjadi ledakan bom rakitan di rumah Mahdar Mahulauw, yang bermukim di belakang RSUD Namrole, desa Elfule Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan.
Informasi yang dihimpun Dhara Pos, pelaku tengah merakit bom tanpa memperhatikan keselamatan dirinya.
Saat merakit bom tersebut, tiba-tiba, bom yang berada di tangan pelaku tanpa diduga meledak. Akibat ledakan tersebut, pelaku mengalami luka-luka bagian tangannya hingga nyaris putus, serta sekujur tubuh Modar juga mengalami luka-luka serius.
Bahkan rumah yang digunakan sebagai tempat merakit bom tersebut juga porak poranda.
Pihak Polsek Namrole yang turun ke lokasi kejadian, dibantu masyarakat langsung melarikan Modar Mahulau ke rumah sakit guna mendapat pertolongan.
Polisi kemudian melakukan olah TKP dan di dalam rumah di temukan alat bukti pelaku diantaranya anak panah sebanyak 144 buah, 3 buah ketepel dan 1 buah parang serta potongan baut yang diduga akan diisi ke dalam rakitan Bom. Alat bukti tersebut kemudian diamankan oleh pihak Polsek Namrole.
Oleh polisi, lokasi kejadian ledakan bom rakitan yang dirakit Mahdar Mahulauw langsung dijaga ketat polisi guna pengusutan lebih lanjut.
Selain itu, Mahdar Mahulauw serta kakaknya selaku pemilik rumah dan tempat ditemukannya ratusan anak panah serta puluhan senjata tajam itu, kini tengah ditahan di Polsek Namrole guna dimintai keterangan.
Perlu diketahui, Mahdar merupakan warga yang beralamat desa Siwar, Kecamatan Ambalau, Kabupaten Buru Selatan.
Pria berusia 63 tahun ini adalah pengungsi asal Ambalau pasca konflik Pilkada serentak beberapa waktu lalu yang diketahui mendukung pasangan Bupati dan Wakil Bupati Tagop Soulissa dan Ayub Seleky.
Kabarnya, pelaku telah merakit bom untuk mengantisipasi konflik susulan di Ambalau yang mengakibatkan merembet hingga ke Kecamatan Namrole.
Sementara itu, salah satu sumber yang meminta namanya tidak dimuat mengaku pasca kejadian ledakan bom tersebut dirinya langsung melaporkan ke Kesbangpol Limas, Naim Loilatu dan Bupati serta Wakil Bupati dan Sekda Kabupaten Bursel via sms.
Dan telah melaksanakan koordinasi langsung dengan Kapolsek Namrole Kompol. Kahar Soelefi agar melaksanakan sweeping gabungan TNI/ Polri dan Satpol-PP di rumah kos/kontrak.
Langkah tersebut untuk mengantisipasi kondisi kamtibmas di wilayah kabupaten berjuluku “Lolik Lalen Fedak Fena” sampai dengan saat dilantiknya Bupati dan Wabup terpilih Kabupaten Bursel pada Juni 2016 mendatang.
(dp-37)