Daerah

Pemkab Aru Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Sampah Plastik Jadi Sorotan

30
×

Pemkab Aru Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Sampah Plastik Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini
Wabup Aru Hari LH Sedunia 2025

Dobo, Dharapos.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Aru menggelar apel bersama dan aksi bersih lingkungan di halaman kantor Bupati setempat, Kamis (5/6/2025).

Apel yang dipimpin Wakil Bupati Aru Drs. Mohammad Djumpa ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang tahun ini mengusung tema global “Hentikan Polusi Plastik”.

Pejabat Forkopimda Aru hingga pimpinan OPD dan jajaran lingkup Pemkab setempat hadir pada momen tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq dalam sambutannya yang dibacakan Wabup Djumpa menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan panggilan moral dan momentum kesadaran kolektif akan krisis sampah plastik.

Ia kemudian menyoroti tema tahun ini “Hentikan Polusi Plastik” dan menegaskan bahwa itu bukan sekedar slogan.

“Ini wujud tanggung jawab kita menjawab tantangan utama ancaman planet yang meliputi perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi (UNEP,2022). Dimana ketiganya saling berkaitan, dan polusi plastik adalah simbol sekaligus akibat dari cara hidup yang berkelanjutan,” sorotnya.

Menteri menegaskan bahwa polusi plastik adalah bom waktu ekologis.

Wabup Aru Hari LH Sedunia 2025 3Menurut UNEP (Drowning in Plastics, 2021), dunia saat ini memproduksi lebih dari 400 juta ton plastik setiap tahun. Namun hanya kurang dari 10% yang berhasil di daur ulang.

“Sisanya mencemari tanah, sungai, laut dan bahkan telah terdeteksi dalam rantai makanan manusia. Di Indonesia, situasinya tak kalah memprihatinkan,” rincinya.

Karena itu, lanjut Menteri, tanpa upaya luar biasa maka pada tahun 2028, seluruh TPA di Indonesia diproyeksikan akan penuh dan tak lagi mampu menampung sampah (KLHK,2025).

Dampak yang ditimbulkan dari “Polusi Plastik” sangat serius mulai dari ekosistem laut rusak, biota seperti penyu, burung laut, dan ikan tercemar, nelayan kehilangan sumber penghidupan, biaya pengelolaan meningkat drastis, juga pariwisata menurun karena pantai yang tercemar.

Pemerintah Indonesia telah menegaskan target besar: 100% pengelolaan sampah pada tahun 2029, sebagaimana tertuang dalam RPHMN 2020-2024 dan arahan langsung Bapak Presiden.

Menteri juga menyerukan agar kepala daerah segera buat perda pelarangan plastik sekali pakai, Bangun bank sampah dan fasilitas daur ulang lokal, Terapkan zero waste to landfill sebagai visi Bersama.

Selain itu, jadikan sekolah, pasar, tempat ibadah, dan kantor sebagai ruang edukasi hidup tanpa sampah.

Wabup Aru Hari LH Sedunia 2025 2Menteri juga memberikan penghormatan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para penerima Penghargaan Kalpataru tahun 2025. Kalian semua adalah teladan hidup, saksi dan dedikasi, konsistensi dan keberanian dalam menjaga bumi, kadang tanpa sorotan, tanpa insentif, namun dengan penuh cinta dan tanggung jawab.

“Saudara-saudara adalah pengingat bahwa perubahan besar bisa lahir dari Tindakan kecil yang terus-menerus,” pesannya.

Kepada generasi muda Gen-z dan Gen-Alpha adalah agen perubahan. Menteri berharap Jadilah pelopor gaya hidup minim plastik.

“Bawa botol minum sendiri, tolak sedotan plastik, gunakan tas belanja sendiri, pilih produk lokal yang berkelanjutan, aktif ajak teman-temanmu untuk mulai kelola sampan dan edukasi lingkungan melalui media sosial kalian,” ajaknya.

“Kalian bukan penonton. Kalian penentu arah sejarah. Hari ini adalah panggilan bukan hanya untuk sadar, tapi untuk bertindak bersama,” tambahnya lagi.

Menteri menambahkan setiap Langkah kecil memilah sampah, menolak sampah sekali pakai, memilih produk ramah lingkungan akan menciptakan gelombang perubahan besar.

“Bumi tidak membutuhkan kita. Kitalah yang membutuhkan bumi. Mari kita wariskan alam yang bersih, bukan krisi yang ditinggalkan,” pungkas Menteri.

Usai memberikan sambutan, Wabup menyerahkan sejumlah piagam penghargaan Sekolah Berwawasan Lingkungan (Adiwiyata) bagi sejumlah sekolah di Dobo.

(dp-31)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *