![]() |
Wagub Maluku Barnabas Orno (kanan) |
Ambon, Dharapos.com – Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup
Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI kembali hadir
di Maluku.
Berkolaborasi dengan Universitas Kristen Indonesia Maluku,
kegiatan ini dilakukan secara virtual, Sabtu (7/8/2021) mengusung tema
“Startup Sebagai Solusi”.
Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno yang hadir mewakili
Pemerintah daerah memberikan apresiasi dan dukungan terhadap pelaksanaan
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital.
Gubernur Murad Ismail dalam sambutan yang disampaikan Wagub,
mengatakan sudah lebih dari satu tahun ini dunia harus melewati masa-masa sulit
akibat Pandemi Covid-19.
Namun, dibalik setiap kesulitan, selalu ada hikmah yang bisa
dipetik. Antara lain dengan hadirnya berbagai inovasi baru, terutama yang
dinisiasi oleh anak-anak muda, seiring berkembangnya teknologi informasi
melalui produk maupun layanan startup.
“Berbagai inovasi yang ada, telah menjadi senjata utama
startup dalam menjalankan bisnisnya, namun pada sisi yang lain, inovasi yang
dihadirkan tersebut juga turut berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai
masalah, serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama di saat
pandemi yang belum bisa diprediksi kapan akan berakhir,” lanjutnya.
Gubernur menyampaikan pula, startup dapat membantu
memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualiltas ekonomi melalui produk
serta layanan berbasis teknologi.
Hal tersebut juga didukung dengan adanya peningkatan adaptasi
penggunaan teknologi oleh masyarakat secara luas, termasuk di Maluku.
Hadirnya berbagai inovasi ini juga diringi dengan kemunculan
startup-startup baru di berbagai segmen bisnis.
Kini masyarakat tidak hanya mengenal startup pada kategori ride hailing dan e-commerce, akan tetapi juga mulai mengenal berbagai kategori
lainnya seperti fintech, edutech,
healthtech dan agritech, termasuk
kategori-kategori lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dikatakan kehadiran inovasi-inovasi teknologi melalui produk
dan layanan startup di berbagai sektor tersebut, tidak hanya membantu kegiatan
perekonomian masyarakat secara mikro.
“Karena bila dilihat secara makro ekonomi digital juga cukup
berkontribusi terhadap PDB Negara kita,” sambungnya.
Seperti yang diperlihatkan dalam hasil riset dari INDEF,
bahwa ekonomi digital telah berkontribusi sebesar 5.5 persen atau sekitar 814
Triliun Rupiah untuk PDB Indonesia pada tahun 2018 lalu.
Berdasarkan riset yang sama, sektor ekonomi digital juga
telah membantu membuka sekitar 5.7 persen lapangan kerja baru.
“Itu artinya, ekonomi digital adalah peluang yang harus
kisa ditangkap oleh generasi muda atau Milenial Indonesia, termasuk di Maluku
Sehingga Gerakan Nasional 1000 Startup Digital yang untuk pertama kalinya hadir
di Maluku, khususnya Kota Ambon dan sekitarnya pada tahun 2021 ini, harus
disambut dengan baik dan penuh antusias,” jelasnya.
Gubernur menambahkan ada beberapa hal yang menyebabkan Maluku
masih kurang inovasi, bahkan masuk kategori miskin, yaitu terkait dana alokasi
umum yang kecil, hanya sekitar 3T untuk 11 Kabupaten/Kota di Maluku, juga
kurangnya investasi dan lapangan kerja.
Dengan adanya Gerakan Startup Digital ini, dirinya berharap
dapat menjadi salah satu langkah maju dan didukung oleh Pemerintah Provinsi
Maluku, juga dapat menjadi inovasi untuk menurunkan angka kemiskinan, dan
menciptakan lapangan pekerjaan di daerah ini.
Gerakan yang dinisiasi oleh Kemenkominfo ini tentu dapat
menjadi wadah bagi pengembangan ekosistem startup digital, sehingga adaptasi
teknologi -di masyarakat dapat terus meningkat. Diharapkan, inovasi teknologi
yang dihadirkan oleh startup akan menjadi salah satu kunci terwujudnya
kemandirian ekonomi bagi masyarakat, khususnya di Maluku.
Pemerintah Provinsi Maluku akan turut memberikan dukungan
bagi pengembangan startup secara lokal, termasuk melalui upaya mendorong
pembangunan infrastruktur teknologi yang bersifat inklusif.
“Hal ini diupayakan agar pemanfaatan inovasi teknologi
oleh startup, dapat dimanfaatkan secara meluas dan tidak hanya memusat pada
titik-titik tertentu, mengingat Maluku adalah daerah kepulauan,” tandasnya.
Gubernur berharap inovasi berbasis teknologi digital akan
dapat menyasar berbagai kalangan, terutama Milenial Maluku.
“Sehingga dapat membantu mendorong kemandirian ekonomi lokal
dan dapat memunculkan inovator-inovator muda dari Maluku,” pungkasnya.
(dp-19)