Organisasi Pemuda Pemudi Desa Oki Lama meminta tim verifikasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buru Selatan untuk segera mengevaluasi secara teliti terkait sejumlah nama CPNS kategori Honorer K2 yang mengabdi sejak tahun 2005.
Sekaligus juga mempertanyakan dasar dari SK Honorer yang bersangkutan sebab dari hasil pantauan pada informasi pengumuman yang dikeluarkan dari tim verifikasi BKD Bursel ternyata banyak muncul wajah-wajah yang terbilang baru dan aneh di saat pengumuman hasil tersebut.
“Kami Pemuda Oki Lama meminta kepada tim verifikasi dari SETDA dan BKD segera membatalkan hasil tersebut lalu mengungkap asal-usul nama-nama dan SK Honorer mereka secara jelas,” desak mereka.
Informasi yang diperoleh Dhara Pos, baru-baru ini di Namrole ibukota Bursel, dari sejumlah pemudi Desa Oki Lama yang dipimpin Abu Solissa selaku koordinator lapangan telah melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Bursel terkait hasil CPNS jalur Honor K2 jumlah 80% yang sudah dipublikasikan oleh pihak BKD itu dinilai sangat merugikan anak negeri.
Karena, dari 80% jumlah yang dinyatakan lulus ternyata bukan tenaga honor K2 yang berasal dari lingkup Pemda Bursel tetapi orang yang tidak jelas asal-usulnya seperti Jemi Teno, ibu Ko, Abdulah Tualeka, Andre Nurlete dan M. Syukur.
“Tetapi Pemda bisa merekrut mereka padahal lima nama ini bukan pegawai honor yang berasal dari daerah Bursel. Kok mereka bisa lulus dalam seleksi CPNS K2 di Kabupaten Buru Selatan, itu hal yang mustahil,” kecam Solissa sembari mendesak Kepala BKD A.M. Laitupa, MM untuk segera evaluasi kelima nama tersebut.
Yang lebih parah lagi, seperti M. Syukur, yang jelas-jelas bukan pegawai honor namun direkrut untuk lulus CPNS K2, sehingga hal ini dinilai sebagai bentuk ketidakadilan Pemkab Bursel terhadap anak negeri.
Mereka juga meminta Pemda segera memanggil semua kepala UPTD dan Kepala Sekolah se-Kabupaten Bursel untuk menanyakan legalitas pegawai honor yang bersangkutan guna mengetahui identitas mereka lebih jelas agar tidak terjadi rekayasa SK Honor palsu yang masuk di birokrasi Pemkab Bursel khususnya di Kecamatan Namrole supaya anak negeri Bursel tidak dijadikan kambing hitam di negeri sendiri.
Terkait aksi ini, Kepala BKD, AM. Laitupa, MM menjelaskan bahwa dirinya siap menindaklanjuti tuntutan pemuda/i desa Oki Lama apabila terbukti identitas kelima nama tersebut tidak jelas maka nama-nama yang bermasalah itu akan dicoret.(Rf)