![]() |
Ilustrasi pendidikan anak |
Ambon, Dharapos.com
Pendidikan bagi anak adalah merupakan tanggung jawab bersama semua pihak dalam hal ini keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat.
Demikian penegasan Sekretaris Daerah, Hamin bin Thahir dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan Provinsi Maluku, dr. Frona Koedoeboen pada acara Workshop Neurosains dan Forum Ayah Bunda, Kamis (26/1).
Kegiatan yang berlangsung di Lantai 7 Kantor Gubernur ini diselenggarakan oleh DPD Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTIK) Provinsi Maluku.
“Anak adalah anugerah Tuhan dan aset bangsa yang harus dijaga, dirawat dan dididik semaksimal mungkin agar menjadi orang yang bertakwa, sehat, cerdas, jujur dan rajin serta disiplin sehingga berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” urainya.
Karena pendidikan bagi anak merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat. Terutama di keluarga sebagai tempat pertama dan utama dikarenakan anak belajar dari sejak di dalam kandungan hingga memasuki usia untuk berumah tangga.
Dijelaskan lebih lanjut, dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Penddikan Nasional Pasal 6 Ayat 2 yang mengatur mengenai keluarga sebagai lembaga pendidikan informal yang dilindungi.
“Peran keluarga dalam hal pendidikan bagi anak tidak dapat tergantikan sekalipun anak sudah dimasukkan ke dalam lembaga pendidikan formal maupun non formal sehingga tak heran jika para ahli menyebutkan keluarga merupakan sekolah utama bagi anak, khususnya bagi anak usia dini,” terang Sekda.
Saat ini, diakuinya, kenyataan yang dijumpai dalam keluarga dan masyarakat, orang tua memiliki waktu yang sedikit bersama anak.
Hal tersebut dikarenakan desakan kebutuhan ekonomi orang tua yang harus bekerja di luar rumah dan mempercayakan pendidikan dan pembinaan anak kepada pihak lain atau pembantu rumah tangga, padahal itu bukan suatu jaminan yang pasti.
Untuk itu, orang tua menjadi pendidik yang tangguh dan melaksanakan pendidikan di setiap aspek termasuk dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga menghasilkan anak-anak unggul dalam keluarga.
Diungkapkan pula, keberadaan lembaga PAUD termasuk Taman kanak-kanak sebagai mitra dalam mendidik sering kali dijadikan alasan orang tua untuk menyerahkan perannya sebagai pendidik utama.
Lembaga PAUD di lain sisi secara umum mempunyai kualitas layanan yang memenuhi standar minimal.
“Idealnya pendidikan anak usia dini dilakukan secara selaras antar lembaga PAUD dan orang tua,” imbuhnya.
Salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan anak secara menyeluruh, ada keselarasan baik yang dilakukan di rumah dengan lembaga PAUD dan itu telah diakui oleh para ahli pendidikan.
Sekda berharap melalui Workshop Neurosians dan Forum Ayah Bunda dapat meningkatkan kualitas pengabdian dan pengetahuan pra ortu dan guru PAUD di Provinsi Maluku.
Sehingga menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman tenaga pendidik dan ortu terhadap sains serta meningkatkan kesadaran tenaga pendidik mengenai pentingnya Neurosains dan Forum Ayah Bunda.
Turut hadir, pengurus Gabungan Organisasi Penyelenggara TK Indonesia (GOPTKI) Provinsi Maluku, para guru TK, perwakilan Bunda PAUD Maluku, Dinas Pemdidikan Provinsi Maluku dan dr. Ane Gracia dari Tim Neurosains dari Jakarta.
(dp-19)