Ambon, Dharapos.com – Mendekati
hari raya Idul Adha 1445 H / 2024, sebanyak 143 ekor sapi potong ras Bali asal Kobisadar,
Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah diberangkatkan menuju Sorong, Papua Barat
Daya.
Sebelum diberangkatkan
menggunakan KLM Muthmainah di pelabuhan Laut Wahai, ratusan sapi ini diperiksa
secara fisik dan laboratorium oleh Petugas Balai Karantina Hewan, Ikan, dan
Tumbuhan Maluku (Karantina Maluku) Satuan Pelayanan Pelabuhan Laut Kobisadar untuk
status kesehatan ternak pada beberapa penyakit yang membahayakan.
Beberapa penyakit yang dilakukan
pengujian antara lain, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), serta Brucellosis yang
dapat menyebabkan keguguran pada ternak.
Selain itu, pemeriksaan dokumen
penunjang juga dicek oleh petugas karantina seperti surat dari dinas setempat
dan dokumen lainnya.
“Seluruh sapi yang akan
dilalulintaskan setelah diperiksa, dapat kami nyatakan sehat, tidak ada yang
terlihat sakit hingga hari ini. Dokumen pendukung juga telah selesai sehingga
kami melakukan pembebasan dan semua nya siap untuk diberangkatkan,” kata Dokter
Hewan Karantina, Andri Maulana dalam rilis yang diberikan Humas Balai Karantina
Maluku kepada wartawan di Ambon, Jumat (17/5/2024).
Tiidak hanya di Kobisadar,
pengiriman sapi dari provinsi Seribu Pulau ini juga tersebar di beberapa
wilayah khususnya pada wilayah yang diawasi oleh Karantina Maluku.
Dalam tiga bulan terakhir, total
sapi yang dikirim sesuai dengan data IQFast Karantina adalah berjumlah 610 sapi
dengan frekuensi lalu lintas sebanyak 72 kali.
Tujuan sapi yang dikirim tersebar
menuju Bajo, Makassar, dan Sorong.
Menindak lanjuti hal ini, Ketua
tim Karantina Hewan, Sarah Manalu mengingatkan bahwa sebelum dikirim, seluruh
hewan dan produk hewan harus dilaporkan ke Karantina setempat minimal sehari
sebelum keberangkatan.
“Khususnya untuk pengiriman
ternak ke luar Maluku, sebaiknya dilaporkan sebulan sebelum karena ada banyak
persyaratan yang harus dilengkapi seperti pengujian lab dan surat rekomendasi
dari instansi,” tuturnya.
Sementara itu, Abdur Rohman, Kepala
Karantina Maluku juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas di
jajaranya yang tanpa kenal lelah dan waktu melakukan pengawasan alat angkut.
“Saya berharap dengan
hadirnya petugas Karantina Maluku, maka masyarakat menjadi lebih nyaman
mengetahui bahwa seluruh media pembawa yang dikirim adalah media pembawa yang
sehat dan bisa memberikan manfaat untuk manusia, hewan, dan lingkungan,”
pungkas Rohman.
(dp-53)