as

Utama

Segera Ditutup, Tim Keamanan Disiagakan Di Gunung Botak

27
×

Segera Ditutup, Tim Keamanan Disiagakan Di Gunung Botak

Sebarkan artikel ini
Gunung Botak
Kondisi tambang rakyat Gunung Botak yang
kian parah akibat penggunaan merkuri

Ambon, Dharapos.com 
Pemerintah Provinsi Maluku menegaskan rencananya untuk melakukan penutupan botak, Kabupaten Buru.

Bahkan demi memuluskan niatnya, dalam waktu dekat ini, tim keamanan TNI/Polri sudah mulai disiagakan untuk melakukan penjagaan di lokasi tambang emas tersebut.

“Paling lama Minggu depan, tim keamanan sudah turun kesana,” ujar Asisten III Setda Maluku M.Z Sangadji di Ambon, Senin (9/11).

Ditegaskannya, penutupan gunung Botak merupakan harga mati, karena telah menimbulkan korban jiwa serta kerusakan hasil pertanian serta habitat laut yang ada di sekitar tambang tersebut.

“Yang paling penting dalam penutupan ini, tidak ada namanya dusta diantara kita,” tegasnya.
Menurut Sangadji, Pemerintah sudah menyiapkan koperasi, agar semua penambang bisa bernaung dalam koperasi tersebut, sehingga semua proses penambangan dilakukan sesuai aturan.

“Kalau ada yang tidak mau masuk dalam koperasi tersebut, pulangkan saja ke kampungnya, dianya enak tapi bikin susah kita semua,”ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Buru Juhana Soedradjat ketika dikonfirmasi, mengungkapkan upaya penutupan ini merupakan salah satu rangkaian dari 21 kali penutupan gunung Botak yang sudah dilakukan.

“Pada prinsipnya kami mendukung, namun perlu ada regulasi yang jelas, karena selama ini Bupati sudah memberikan izin kepada koperasi Izin Pertambangan Rakyat (IPM), namun penambang tidak mau untuk bergabung dalam koperasi tersebut,” bebernya.

Olehnya itu, harus ada regualasi yang jelas yang bisa membuat 5 ribu orang yang masih berada di gunung Botak tidak lagi melakukan aktivitas penambangan.

Sementara itu, akademisi Universitas Pattimura Fakultas Perikanan Dr. Albert Nanlohy, mengatakan dari aktivitas penambangan yang dilakukan, perikanan di teluk Kayeli sudah mulai berdampak dan tidak bisa diatasi lagi.

Diakuinya, berdasarkan hasil penelitian, penggunaan merkuri sudah berdampak pada semua jenis ikan yang ada di sekitar teluk kayeli. Dan, jika hal ini tidak diantisipasi dengan cepat, maka 20 – 30 tahun ke depan, dampak tersebut sudah bisa dirasakan oleh masyarakat kota Ambon.

“Karena di dalam teluk kayeli terjadi proses rantai makanan yang terhubung sampai ke laut banda, dan kemudian ditangkap oleh nelayan dan dibawa jual ke ambon,”ujarnya.

Olehnya itu, hal ini harus diantisipasi dengan melakukan penutupan, karena dampak dari gunung botak sudah sangat parah sekali.

(rr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *