Pendidikan

SMPN 2 Berlakukan Sistem Rayon Dalam Penerimaan Siswa Baru

23
×

SMPN 2 Berlakukan Sistem Rayon Dalam Penerimaan Siswa Baru

Sebarkan artikel ini
Ambon,
Memasuki tahun ajaran baru, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Dua Ambon dalam menerima sisa baru bakal memberlakukan sistem rayonisasi sebagai persyaratan masuk. Pemberlakuan sistem ini sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kota Ambon.

Kepsek La Siteny
Drs. La Siteny, M. Pd

Demikian penjelasan Kepala Sekolah SMPN 2 Ambon, Drs. La Siteny, M.Pd, kepada Dhara Pos, saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (17/6).

“SMPN 2 masuk dalam Rayon Nusaniwe maka sesuai petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan Kota Ambon, sekolah kami menerima siswa lulusan SD yang berada dalam rayon Nusaniwe,” jelasnya.

Dikatakannya, selain harus mengikuti Juknis sejumlah persyaratan lainnya juga wajib dipenuhi diantaranya melalui seleksi hasil Ujian Nasional atau hasil ujian sekolah yang harus sesuai dengan standar yang ditentukan. Namun, apabila jumlah siswa yang mendaftar melebihi yang ditargetkan maka akan dilakukan seleksi akademik dan wawancara sebagai syarat tes masuk.

“Hal itu kita lakukan agar mereka yang tidak lolos, dapat menerimanya dengan senang hati karena mengetahui sendiri seperti apa hasil yang mereka peroleh,” kata Siteni.
Saat ini, kata Siteni, pendaftaran untuk masuk SMPN 2 belum dibuka namun direncanakan setelah pengumuman kelulusan SD.

Kendati demikian, ketika disinggung soal kebijakan terkait rayon lain, diakui Siteny, pihaknya juga membuka kesempatan kepada rayon lain namun yang terdekat dengan rayon Nusaniwe yakni rayon Sirimau.

“Kami juga akan menerima siswa SD yang berasal dari rayon Sirimau dengan alasan memiliki kedekatan letak geografis dan akses transportasi yang memadai sehingga memudahkan siswa dari rayon Sirimau ke SMPN 2. Dan, memang ada termuat di juknisnya juga,” ujarnya.

Siteny menambahkan, terkait persyaratan untuk rayon lain, pihaknya belum bisa tetapkan tetapi yang terutama harus ada surat keterangan tanda kelulusan saat mendaftar.

“Paling kurang ada keterangan bahwa dia sudah lulus serta melampirkan daftar nilai kelulusan (SKHUN). Kalaupun belum SKHUN yang asli tapi di dalam tanda kelulusan sementara sudah tentu ada data nilainya,”tambahnya sembari menambahkan begitupun dengan batas nilai terendah yang diterima di SMPN 2, dirinya belum bisa putuskan karena masih harus melihat nilai kelulusannya seperti apa  baru dibuat target.

Siteny menghimbau kepada para orang tua murid yang akan mendaftarkan anaknya di SMPN 2 Ambon untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

“Harus ada doa dan usaha. Himbauan saya kepada para orang tua bahwa putus asa itu adalah tindakan yang di benci oleh Tuhan, jadi pasrahkan saja  didalam aturan  kemudian jangan lupa berdoa karena dengan doa sewaktu-waktu Tuhan pasti akan menolong,” himbaunya.

Siteny pun mengingatkan, apabila nantinya belum di terima di SMPN 2 maka masih banyak sekolah di tempat lain. Walaupun, sekarang ini dalam persaingan antara negeri dengan swasta, diakuinya, banyak orang lebih memilih sekolah negeri tetapi sebenarnya swasta pun memiliki kualitas yang tidak berbeda dengan sekolah negeri.

Dia mencontohkan, 10 besar kelulusan di kota Ambon pada 2014 ini, dari 500 siswa lebih yang lulus terdapat satu siswa sebagai lulusan terbaik urutan 10 besar dari di SMP Al-Hilal sementara SMP Al-Hilal selama ini tidak pernah di perhitungkan tapi bisa menyaingi sekolah–sekolah negeri yang dianggap lebih maju seperti SMPN 4 dan SMPN 6. (ajr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *