Daerah

SMUN 1 Dituding Jadi Provokator Keributan Antar Pelajar

12
×

SMUN 1 Dituding Jadi Provokator Keributan Antar Pelajar

Sebarkan artikel ini
Langgur, 



Perkelahian antar pelajar yang melibatkan sejumlah siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) kembali terjadi.
Kali ini, tawuran antar pelajar tersebut melibatkan tiga SMU yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) yaitu SMK Negeri 1, SMU Ahlia, dan SMUN 1.

Tawuran+pelajar+Malra
Pelajar SMU di Malra. Insert: J. Ohoiulun 

Bentrokan pada Jumat siang (13/9) pukul 11.00 Wit, terjadi didepan gedung serba guna antara Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1  dan SMU Negeri 1 dan juga diperbatasan SMKN 1 dan SMU Ahlia yang juga melibatkan dua sekolah tersebut.
Awalnya, para pelajar SMKN 1 sedang berlatih gerak jalan begitupun dengan kedua sekolah lainnya. Namun, tanpa diduga, dalam latihan itu para siswa dari SMUN 1 melontarkan kata-kata kotor maupun caci maki terhadap siswa SMKN 1 yang saat latihan tersebut didampingi kepala sekolah dan sejumlah guru sehingga hal tersebut memicu bentrokan.
Siswa SMU Ahlia pun ikut bergabung dalam bentrokan.
Aksi saling lempar batupun tidak bisa terhindarkan. Akibatnya, Kepala Sekolah SMKN 1 menjadi korban aksi pelemparan terkena batu di kepala.
Tidak hanya itu saja, salah satu siswa SMKN 1 atas nama Marselus Walubun yang menjadi korban sabetan senjata tajam oleh oknum siswa SMUN 1 pada lengan bagian kiri.
J. Ohoiulun, Kepala Sekolah SMKN 1 Langgur, kepada Dhara Pos saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (13/9) menyayangkan kejadian tawuran tersebut.
Dirinya menuding ketidakmampuan pimpinan SMUN 1 dalam membina anak didiknya yang menjadi penyebab perkelahian antara pelajar.
“Para siswa SMUN 1 sudah seringkali menjadi provokator terjadinya tawuran pelajar di Malra bahkan sampai membawa senjata tajam,” tudingnya.
Atas kejadian ini, dirinya mendesak Kadis Pendidikan nasional Malra untuk segera memanggil kedua pimpinan dari SMUN 1 dan SMU Ahlia untuk mempertanggungjawabkan dengan kejadian tawuran itu.
“Saya beserta staf selalu membina seluruh siswa-siswi kami agar tidakterpengaruh dari siapapun namun kedua sekolah selalu memicu keributan dengan pelemparan batu sampai dengan membawa alat tajam. Terbukti hari ini ada siswa kami yang kena bacok dengan senjata tajam,” desaknya.
Dirinya pun meminta kepada pihak Kepolisian agar lebih serius menangani kasus ini karena masalah ini sudah berulang kali terjadi.(obm/js)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *