Ambon, Dharapos.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya untuk melakukan pemulihan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi–Maluku–Papua Cable System (SMPCS) #1 pada ruas Ambon–Fakfak sejak teridentifikasi adanya gangguan beberapa waktu lalu.
Saat ini, tim teknis Telkom telah berhasil menangkap dan mengangkat kabel laut yang terindikasi mengalami gangguan ke kapal perbaikan (cableship), setelah beberapa kali percobaan pengangkatan dan mengalami kegagalan yang disebabkan oleh faktor alam serta kedalaman kabel laut.
Selanjutnya, apabila proses berjalan dengan lancar, akan dilakukan proses penyambungan terakhir (final splice) yang ditargetkan pada Senin (6/10) malam. Proses final splice dalam rangka pemulihan layanan secara permanen ini akan menyebabkan downtime atau penurunan kualitas layanan TelkomGroup selama 42 jam dengan area terdampak pada wilayah Pulau Seram dan Bandaneira.
EVP Telkom Regional V, Amin Soebagyo, menyampaikan bahwa seluruh personil tim teknis terus bekerja secara maksimal untuk melanjutkan proses perbaikan ini.
“Proses perbaikan saat ini dilakukan untuk segera mencapai pemulihan layanan permanen setelah downtime pertama berhasil dilewati pada tanggal 20 – 21 September. Jika seluruh tahapan berjalan lancar, akan dilakukan beberapa tahapan teknis yang akan menyebabkan adanya penurunan kualitas layanan atau downtime kedua pada tanggal 6 Oktober di malam hari yang akan berlangsung selama 42 jam ke depan. Kami memohon doa dan dukungan dari seluruh pihak agar percobaan ketiga ini berjalan dengan baik,” ujar Amin.
Guna meminimalkan dampak yang dirasakan oleh pelanggan TelkomGroup di wilayah Pulau Seram dan Banda Neira selama proses downtime, Telkom menyediakan backup alternatif melalui jaringan satelit dan radio terestrial dengan kapasitas terbatas.
Sebagai bentuk komitmen dalam memberikan layanan telekomunikasi digital yang merata di seluruh Indonesia, Telkom pastikan layanan di wilayah Ambon dan sekitarnya akan segera pulih permanen melalui proses perbaikan ini.
“Kami memahami bahwa konektivitas merupakan hal utama bagi masyarakat, untuk itu kami berupaya keras untuk memastikan layanan kembali normal secepat mungkin. Mohon maaf atas ketidaknyamanan selama adanya gangguan dan proses perbaikan yang terjadi dan terima kasih atas pengertian serta dukungan yang diberikan,” tutup Amin.
(dp-53)