 |
| Ketua Yayasan Jargaria, Thomas Benamem |
Dobo, Dharapos.com – Sikap cuek dan apatis masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru terhadap anjuran Pemerintah mencegah dalam upaya mencegah penyebaran Corona di wilayah itu terus disoroti.
Imbauan terkait social distancing tersebut terpantau jelas diabaikan oleh warga.
Oleh sejumlah pihak, kinerja tim Gustu Covid-19 setempat dituding tak serius bahkan tak tegas dalam mengawal penerapan anjuran Pemerintah memutus rantai penyebaran virus mematikan itu.
Salah satunya, Ketua Yayasan Jargaria, Thomas Benamem yang menyoroti sebagian masyarakat yang tidak menerapkan social distancing dalam aktivitas sehari-hari.
“Kita akan menderita lebih berat lagi dengan keadaan seperti ini,” ungkap dia melalui telepon selulernya, Kamis (23/4/2020).
Benamem secara khusus menyoroti kinerja Tim Gugus Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kepulauan Aru yang dinilainya tidak tegas kepada masyarakat.
Dia mengingatkan, negara lain sudah pernah menjadi contoh dengan kasat mata memperlihatkan bagaimana akibat social distancing diabaikan.
“Dan kalau Tim Gugus Percepatan dan Penanganan Covid-19 membiarkan situasi ini terus berjalan, kemudian TNI Polri tidak mengambil langankah cepat maka saya pastikan kita di Aru akan menderita lebih berat,” tegas Benamem.
Ia mengingatkan pula jika situasi ini tidak segera ditangani maka akan sangat berbahaya bagi keberadaan masyarakat di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Australia itu.
Pemerhati pendidikan yang selalu vokal di media ini mengatakan, dalam kondisi saat ini, masyarakat di Aru juga seharusnya menyadari bahwa penularan virus akan jauh lebih tinggi apabila masing-masing orang tidak menerapkan social distancing.
“Apakah harus terjadi dulu agar orang bisa sadar bahayanya?” tegas Benamem.
(dp-31)
