![]() |
WWF Indonesia |
Ambon, Dharapos.com – Wolrd Wide Fund for Nature(WWF) Indonesia saat ini sementara melakukan kajian terhadap terumbu karang, flora dan fauna serta sumber daya alam hayati di perairan barat Tanimbar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT).
Hal itu bertujuan untuk menjadikan wilayah perairan tersebut menjadi kawasan konservasi laut.
WWF Indonesia dalam melaksanakan kajian tersebut melibatkan para ahli dari mancanegara.
“Tim ahli yang dilibatkan berasal dari Amerika Serikat, Eropa dan Australia untuk melakukan kajian sumber daya alam hayati di perairan Maluku,” ungkap Kepala Balitbang Bappeda Maluku, Djalaludin Salampessy, di ruang kerjanya, Kamis (4/7/2019).
WWF Indonesia, lanjut dia, juga telah menemukan rumah ikan Garopa (Kerapu) di perairan Pulau Koon, Kabupaten Seram Bagian Timur dalam luasan daerah yang besar.
Rumah ikan kerapu ini menyuplai makanan bagi jutaan ikan di Laut Banda, Teluk Bintuni (Papua Barat) hingga perairan Arafura.
“Ini merupakan peluang bisnis ekonomi yang menjanjikan guna ditawarkan kepada investor untuk dikelola bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir,” cetusnya.
Salampessy menambahkan Pemerintah Provinsi Maluku telah bekerja sama dengan WWF Indonesia sejak 2014 lalu. Namun MoU antara kedua belah pihak telah berakhir pada Januari 2019.
“Jadi, mereka telah mengajukan perpanjangan kontrak yang akan ditandatangani oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail,” tukasnya.
WWF adalah sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan.
(dp-19)