Daerah

10 Tahun Lintas Waesala Rusak Parah, Remonity Foundation Ancam Demo

56
×

10 Tahun Lintas Waesala Rusak Parah, Remonity Foundation Ancam Demo

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi jalan rusak parah
Ilustrasi jalan rusak parah

Piru, Dharapos.com
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Remonitty Foundation Kabupaten Seram Bagian Barat mendesak Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Balai Jalan untuk segera memperbaiki jalan lintas Waesala-Piru yang rusak parah sehingga tak bisa dilalui pengguna roda dua dan empat.

Dinas PU dan Balai jalan diminta segera memperbaiki kerusakan jalan lintas tersebut karena jalan lintas Waesala- Piru, merupakan jalur strategis, untuk mengangkut hasil pertanian.Namun sudah lebih dari 10 tahun, jalan tersebut rusak parah dan hingga saat ini tidak ada tanda-tanda dari Pemerintah untuk melakukan perbaikan.

“Padahal pengorbanan warga untuk membuat jalan cukup besar. Karena warga dengan rela telah menghibahkan sebagian lahan perkebunan miliknya, untuk dijadikan jalan. Namun sayang, sekarang jalan tersebut rusak patal dan tidak bisa dilalui lagi, dan sudah lama tidak diperbaiki,” kata Sekretaris  LSM Remonity Foundation Yohanes Riry kepada media ini, di Piru, belum lama ini.

Dikatakannya, terkait persolan jalan lintas Waesala-Piru sampai saat ini tidak pernah digubris oleh Pemprov dan Balai jalan. Pihaknya akan segera menyurati pihak-pihak terkait untuk segera melihat kerusakan jalan tersebut secara langsung.

“Setelah kami melakukan perjalanan untuk membentuk sel-sel LSM di tingkat desa-dusun khususnya petuanan Desa Piru dan Desa Ety, Kecamatan Seram Barat kami melihat langsung kerusakan parah di ruas jalan yang cukup panjang  antara Waesala-Piru. Saya pikir Kepala Balai Jalan dan PU Provinsi Maluku itu merasa bahwa masyarakat yang ada di wilayah petuanan Piru dan Ety sampai kecamatan Waesala itu bukan masyarakat Indonesia,” heran Riry

Karena, faktanya, jalan tersebut kerusakannya sudah sangat parah bahkan sudah berlangsung 10 tahun, sehingga harus segera dilakukan pengadaan proyek pembangunan jalan ruas Waesala-Piru yang merupakan tanggung jawab Provinsi maupun Balai Jalan dan Jembatan.

Menurut Riry, hal ini sangat peting sekali sebab, apalagi dengan kondisi hujan sehingga tidak bisa dilalui lagi untuk transportasi akses masyarakat. Dengan itu, Remonity Foundation akan melakukan langkah-langkah koordinasi dengan membuat surat resmi ke PU dan Balai Jalan dan Jembatan untuk melihat persolan tersebut.

“Kalau tidak disikapi untuk tahun 2015 atau Tahun 2016 kita akan melakukan demo besar-besaran, karena ternyata kehadiran Balai Jalan dan Jembatan itu juga menganaktirikan jalan-jalan tertentu dan mempioritaskan jalan-jalan tertentu pula, sebab jalan yang masih bagus dihotmiks lebih bagus lagi, sedangkan jalan Waesala-piru bertahun-tahun tak diperhatinkan,” kecamnya.

Oleh sebab itu, ungkap dia, ini menjadi catatan kritis, PU dan Balai Jalan untuk segerah mengintrospeksi karena masyarakat SBB yang tinggal di wilayah Waesala – Buano – Manipa termasuk petuanan Piru dan Ety disepanjang ruas jalan Waesala-Piru itu juga merupakan masyarakat Indonesia yang mesti diperhatikan dan diperlakukan sama seprti warga masyarakat lain yang tinggal di wilayah-wilayah lainnya yang jalannya terus di perhatikan.

(Udy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *