Daerah

2 Legislator Malra Laksanakan Pengawasan di Kecamatan Kei Kecil Barat

11
×

2 Legislator Malra Laksanakan Pengawasan di Kecamatan Kei Kecil Barat

Sebarkan artikel ini
Blandina Fautngilyanan dan Fadli Rejaan
2 Legislator Malra, Benediktus Rejaan, S.Hut, M.Si (duduk kanan) dan Ibu
Blandina Fautngilyanan, S.Pd (duduk tengah) saat melakukan pengawasan ke sejumlah sekolah dan
Puskesmas di Kecamatan Kei Kecil Barat, Rabu (18/12/2019).
Langgur, Dharapos.com – Dua anggota DPRD Kabupaten Maluku
Tenggara (Malra) masa Jabatan 2019-2024 melaksanakan kegiatan “On The Spot” berupa
pelaksanaan pengawasan keempat Dewan setempat.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini, pelaksanaan
pengawasan tersebut terbagi wilayah I dan II.
Wilayah I meliputi Kecamatan Kei Kecil, Manyeuw, Kei Kecil
Timur Selatan, Hoat Sorbay dan Kei Kecil Barat. Sedangkan Wilayah II meliputi
Kecamatan Kei Besar, Kei Besar Selatan, Kei Besar Selatan Barat, Kei Besar
Utara Timur dan Kei Besar Utara Barat.
Pantauan media ini saat mengikuti kegiatan dimaksud, Rabu
(18/12/2019), kedua anggota DPRD Malra  tersebut masing-masing Benediktus Rejaan,
S.Hut, M.Si dan Ibu Blandina Fautngilyanan, S.Pd melakukan pengawasan ke
sejumlah sekolah dan Puskesmas.
“Hari ini kami melakukan pengawasan di wilayah Kei Kecil
Barat yakni terhadap sejumlah proyek bantuan dibawah Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara dalam hal ini bantuan dana yang dikurcurkan untuk pembangunan baik fisik
maupun non fisik,” terang Blandina.
Menurutnya, pengawasan yang dilakukan pihaknya adalah untuk
memastikan apakah pelaksanaan pembangunannya berjalan dengan lancar dan baik.
“Misalnya pada sekolah-sekolah yang menerima DAK, kami
melakukan pengawasan disana apakah pelaksanaan pembangunannya itu berjalan
lancar dan baik atau tidak? Ternyata semuanya berjalan dengan lancar,”
tuturnya.
Diakui Blandina, selama melakukan pengawasan itu terdapat
beberapa temuan, masalah dan keluhan dari pihak sekolah yang menjadi catatan
penting.
“Salah satu hal yang menjadi catatan dalam pengawasan yakni
untuk kondisi guru-guru di setiap sekolah yang kami kunjungi, masalah utamanya
yakni tentang kurangnya tenaga pendidik,” bebernya.
Selain itu, pihaknya menemukan pula ada sekolah yang sudah
libur terlebih dahulu, sedangkan pada kalender pendidikan belum waktunya libur.
Blandina mencontohkan apa yang terjadi di SD Kristen Ohoira
dimana sekolah diliburkan karena ada perayaan Natal.
“Ini yang mengakibatkan kami tidak dapat melakukan dialog
dan tanya-jawab dengan pihak sekolah. dalam hal ini kepala sekolah setempat
terkait dengan sejauh mana perkembangan pendidikan di sekolah tersebut,”
tandasnya.
Sementara di SD Kristen Madwaer, saat tim tiba, tidak ada
siswa maupun guru yang kelihatan. Sekolah terlihat sepi, padahal waktu (jam)
pada saat itu seharusnya belum menunjukkan waktu pulang sekolah.
Untuk diketahui, sejumlah sekolah di kecamatan Kei Kecil
Barat yang dikunjungi tim pengawasan dari DPRD Malra yakni SD Inpres Yatwav, SD
Kristen Madwear, SDNK Somlain, SDNK Ohoiren dan SD Kristen Ohoira.
“Tindak lanjut untuk sekolah-sekolah yang kami sambangi tadi
terkait kekurangan tenaga gurunya yang harus dilengkap dan itu akan kami tindak
lanjuti. Selain itu, disiplin para guru dan kepala sekolah juga tentang jam
sekolah, kalau belum satnya libur jangan sekolah diliburkan lebih dulu,”
tukasnya.
Sejumlah masalah yang ditemukan dalam pengawasan terkait
problem pendidikan di sekolah-sekolah, menjadi perhatian serius dari Blandina
Fautngilyanan.
“Saya memang orang (basic) pendidikan sudah tentu saya akan
menyuarakan dan memperjuangkannya di parlemen terkait masalah-masalah (keluhan)
yang kami dapatkan selama pengawasan ini,” tegasnya.
Blandina Fautngilyanan, S.Pd, sebelum melenggang ke gedung
parlemen, pernah menjadi bagian dari keluarga besar dunia pendidikan di Kabupaten
Malra.
Selain menjadi ASN (Guru), dirinya juga merupakan mantan
Kepala SDK Bombay (Kei Besar).
Dengan basic ilmu pendidikannya tersebut, politisi asal
Partai Peindo ini bertekad, selama dirinya berada di gedung parlemen, akan
menyuarakan dan memperjuangkan semua masalah, keluhan dan harapan dalam dunia
pendidikan di Malra.
“Tentunya nanti juga, dengan pengalaman pelaksanaan
pengawasan hari ini, saya juga akan berkoordinasi dengan kepala dinas
pendidikan Malra terkait masalah dan temuan yang kami dapatkan dalam
pelaksanaan pengawasan ini,” tukasnya.
Selain melakukan pengawasan di sekolah-sekolah, Tim juga
menyambangi Puskesmas Ohoira untuk melakukan hal yang sama.
Meskipun Kepala Puskesmas tidak berada di tempat, namun Tim
dapat melakukan diskusi dan tanya-jawab dengan sejumlah staf di Puskesmas
tersebut untuk mendengar keluhan serta menghimpun sejumlah informasi-informasi
terkait kondisi fisik maupun non fisik pada Puskesmas Rawat Inap tersebut.
“Untuk Puskesmas Ohoira, dalam pengawasan ini kami temukan
beberap kekurangan yang harus dilengkapi, misalnya rumah dinas dokter. Kondisi
(fisik) bangunan tersebut dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya sangat
kurang, ditambah belum efektifnya pelayanan disana,” ungkapnya.

(dp-49)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *