![]() |
DR. Romelus Far Far |
Ambon, Dharapos.com
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, DR. Romelus Far-Far mengungkapkan sebanyak 1,64 juta ton per tahun atau 26 persen sumber daya perikanan di Indonesia berasal dari Maluku.
Keberadaan 3 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) di Provinsi Maluku dari antara 11 WPP di Indonesia menjadi faktor pendukung hal tersebut.
Ketiga WPP tersebut masing-masing WPP 714 Laut Seram, WPP715 Laut Banda dan sekitarnya sampai ke Teluk Tomini dan WPP 718 Laut Arafura.
“Jadi dari tiga WPP inilah yang menghasilkan sumber daya ikan sebanyak 1,6 juta ton atau 26 persen dari seluruh ikan yang berada di wilayah perairan tanah air kita, ” ungkap Far Far, pekan kemarin.
Dirincikan, WPP 714 Laut Seram meliputi Air Buaya, Namlea, Taniwel, Wahai dan Bula. WPP 715 Laut Banda meliputi Ambon, Leksula, Piru, Banda, Geser, Tual, Wonreli, dan Ilwaki. Sementara WPP 718 Laut Arafura meliputi Dobo Aru, Elat dan Saumlaki.
Far Far menambahkan, untuk potensi sumber daya ikan di 3 WPP itu, persediaan ikan atau jumlah ikan di WPP 714 Laut Seram menghasilkan 578.000 ton pertahun.
“Angka ini dimaksudkan atau kita maknai bahwa sepanjang tahun ini maka jumlah ikan yang ada di WPP 714 Laut Seram dan sekitarnya adalah 578.000 ton,” terangnya.
Begitupula pada WPP 715 Laut Banda 248.400 ton pertahun , dan WPP 718 Laut Arafura 792.000 ton pertahun.
“Ini adalah jumlah ikan di 3 WPP yang kita maksudkan sebanyak 1,6 juta ton tadi,” sambung Far Far.
Dengan demikian, tegas dia, dengan hasil ikan yang begitu melimpah, maka Kepala Negara pada waktu itu Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya pada pelaksanaan Sail Banda 10 Agustus 2010 lalu berkeinginan menjadikan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).
“Sehingga dengan potensi sumber daya ikan yang melimpah seperti itu, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku mengandalkannya sebagai Lumbung Ikan Nasional,” tegasnya.
Untuk menghadapi keadaan geografi dan potensi sumberdaya ikan yang ada, maka DKP Maluku mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dimana DKP Maluku telah menetapkan visi, misi serta tujuan dan sasaran maupun srategi dan kebijakan untuk periode 2015-2019.
“Visi dari DKP yaitu mantapnya pembangunan kelautan dan perikanan berbasis kepulauan. Dan untuk mencapai visi ini kita harus melakukan berbagai upaya mendukung hal itu,” tambahnya.
Diantaranya, upaya peningkatan kualitas sumber daya kelautan dan perikanan, meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan, mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan, memelihara kualitas lingkungan dan sumberdaya kelautan dan perikanan.
(dp-19)