Dobo, Dharapos.com – Program TOL LAUT di Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku yang telah berjalan selama 8 tahun dilaporkan tidak memberikan dampak positif kepada masyarakat di wilayah tersebut.
Fakta tersebut terungkap saat penegasan Bupati Timotius Kaidel di pertemuan yang melibatkan Pemerintah Kepulauan Aru bersama PELNI dan TEMAS bertempat di Cafe Gospel Dobo, Selasa (3/6/2025).
Ia mengaku sangat menyesalkan program tersebut yang selama 8 tahun sama sekali tidak berdampak positif terhadap masyarakat kecil.
Malah sebaliknya, diindikasikan telah jadi ladang monopoli oleh oknum atau pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil untung sebesar-besarnya secara ilegal.
“Kalian pikir saya baru memimpin pemerintahan di daerah ini lalu saya tidak tahu? Saya minta kalian transparansi terhadap data manifes untuk kontener TOL LAUT. Saya minta itu supaya kita bisa cocokan data bedasarkan fakta lapangan,” tegas Bupati Timo.
Orang nomor satu di Bumi Jargaria itu mengaku kecewa dan marah.
Ia bahkan langsung mempertanyakan pihak TEMAS terkait laporan yang masuk kepada Pemerintah daerah terkait TOL LAUT.
“Kenapa kok selalu isi barang yang ada dalam kontener bervariasi dan kebanyakan Aqua karena itu sesuai dengan yang ada dalam Manifes. Maka kalau hal ini berlanjut terus menerus, maka secara langsung program TOL LAUT yang kita harapkan berdampak positif terhadap masyarakat malah berbanding terbalik,” kecamnya.
Kondisi ini telah mengakibatkan lonjakan harga barang di pasaran yang terus meningkat. Karena harga kontener yang begitu mahal masih di monopoli oleh oknum oknum tertentu.
“Saya perintahkan Kadis Perdagangan awasi dan pantau terus. Bila perlu ijin PT. TEMAS kita cabut untuk memutus mata rantai oknum mafia TOL LAUT di daerah ini. Sekalian kita proses hukum saja mereka,” pungkas Bupati Timo.
(dp-31)