Ekonomi dan Bisnis

PDAM MTB: “Musim Kemarau, Tidak Akan Terjadi Krisis Air Bersih”

29
×

PDAM MTB: “Musim Kemarau, Tidak Akan Terjadi Krisis Air Bersih”

Sebarkan artikel ini
Saumlaki, 
Musim kekeringan atau kemarau panjang yang biasanya terjadi di bulan September hingga awal Desember setiap tahun berjalan di seluruh wilayah Maluku Tenggara Barat, dipastikan tidak akan lagi menyusahkan masyarakat pelanggan seperti di tahun tahun sebelumnya yang harus antri menanti giliran air bersih akibat kekurangan debet air di sumber air.

PDAMDirektur Perusahaan Daerah Air Minum MTB, Adam Arnold Lewier belum lama ini, memastikan bahwa masyarakat pelanggan tidak akan mengalami krisis air di musim kemarau oleh karena pihaknya telah menyediakan sarana  yang membantu penyaluran air bersih secara teratur bagi pelanggan.

Debit air dari dua sumber air yang digunakan PDAM selama ini untuk melayani masyarakat kota Saumlaki dan sekitarnya seperti di petuanan desa Bomaki dan wemomolin di petuanan desa Ilngei dinilainya sangat cukup untuk mengatasi krisis air bersih di musim kemarau, hanya saja terkadang ada terjadi ganguan pada peralatan teknis.

“Debet air di Bomaki dan di Wemomolin sangat cukup untuk masyarakat hanya saja sangat tergantung dengan peralatan mechanical kita” ungkapnya.

Ditambahkan, kepastian debit air ini disampaikan oleh karena sebelumnya telah ada upaya perbaikan sarana penunjang tingginya debit air bersih di dua sumber air tersebut. Pekerjaan perbaikan sarana tersebut bersumber dari bantuan pemerintah pusat sehingga awalnya 15 liter per detik, saat ini telah meningkat menjadi 30 liter per detik,” jelasnya

Di beberapa wilayah kecamatan dimana ada pelanggan PDAM, pihaknya juga memastikan jika tidak akan ada lagi krisis air oleh karena fasilitas penunjang yang di gunakan PDAM sudah sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Meski demikian, Lewier mengakui jika kekurangan air bersih hanya akan di alami oleh pelanggan PDAM di kota Larat – kecamatan Tanimbar Utara. Hal ini disebabkan bukan karena berkurangnya debit air namun kualitasnya mengalami penurunan.

Persoalan ini menurutnya menyita konsentrasi PDAM oleh karena penyebab dari menurunya kualitas air bersih ini adalah letak sumber air bersih yang telah berada di kawasan pemukiman warga setempat.

“Terkecuali, kemungkinan Larat yang harus kami peras otak kembali karena memang di musim kemarau debitnya cukup cuma kualitasnya berkurang oleh karena sumber airnya terletak di wilayah pemukiman,” terangnya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut yang terjadi setiap tahun, pihaknya telah membangun satu unit sarana air bersih dari sumber air yang berbeda sehingga dirinya berharap kedepan bisa menekan krisis air yang dialami warga setempat.

Sementara itu, mengantisipasi krisis air bersih masyarakat di sejumlah wilayah yang belum menjadi wilayah kerja PDAM MTB, Lewier menjelaskan bahwa semuanya itu berpulang kepada masyarakat setempat.

Masyarakat jika berkeinginan terbebas dari krisis air bersih setiap musim kemarau meskipun ada sarana air bersih di desa, maka disarankan untuk menyerahkan asset tersebut kepada PDAM untuk dikelolah.

Hal ini kemudian bisa membawa kebaikan bagi masyarakat seperti yang dirasakan oleh masyarakat di sejumlah desa yang telah merelahkan asset dan sarana air bersih tersebut untuk dikelolah oleh Perusahaan Daerah Air Minum MTB. (mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *