Langgur, Dharapos.com – KONI Kabupaten Maluku Tenggara resmi memberangkatkan 221 atlet yang akan
berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi Maluku (POPMAL) di Kota Ambon, 17 – 27
November 2022 mendatang.
Kontingen POPMAL Malra terdiri dari 141 atlet, 21 pelatih dan
ofisial serta wasit 2 orang.
“Selaku Ketua KONI sekaligus Bupati Maluku Tenggara, saya
meminta seluruh masyarakat agar kiranya memberikan dukungan kepada kontingen
daerah ini sehingga bisa berhasil dan berjaya di POPMAL IV,” ungkapnya kepada
awak media usai melepas kontingen Pompal, di aula kantor Bupati setempat, Senin
(14/11/2022).
Hanubun mengaku tidak memasang target khusus.
“Jadi intinya, para atlet harus tampil dengan baik, tidak
harus meraih juara umum. Namun jika sampai meraih juara kenapa tidak,”
tandasnya.
Bupati Maluku Tenggara ini mengakui jika untuk saat ini, pihaknya
masih membutuhkan berbagai fasilitas sarana dan prasarana olahraga yang
mendukung demi mengembangkan minat para atlet di wilayah itu.
“Perlu diketahui, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam
pembinaan olahraga, hanya memiliki dua sarana penunjang yakni gedung serba guna
dan stadion,” bebernya.
Untuk itu, Hanubun berharap, Pemerintah provinsi dan pusat,
dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga agar dapat memperhatikan
pembinaan olahraga di daerah, khususnya di Kabupaten Maluku Tenggara.
Sebab Maluku Tenggara adalah salah satu daerah yang pernah
melahirkan manusia tercepat di Asia pada cabang atletik yang mengharumkan nama
bangsa, yaitu Agus Ngamel.
“Jadi harapan saya kiranya bukan hanya Menpora saja namun
KONI Pusat pun setidaknya dapat melihat potensi para atlet di daerah ini,”
harapnya.
POPMAL IV akan berlangsung di Kota Ambon, 17 – 27 November 2022
mendatang dan akan diikuti oleh para atlet dari 11 kabupaten/kota se-Maluku.
Popmal ini, akan melahirkan para juara yang akan berlaga pada
PON nantinya, sehingga dari peserta atlet yang menjuarai turnamen kiranya dapat
dilirik oleh KONI Provinsi Maluku
“Meskipun kondisi Maluku Tenggara pada saat ini dalam kondisi
memprihatikan dengan adanya konflik Bombay dan Elat, namun dengan adanya olah
raga, kiranya masyarakat dapat melupakan bentrok yang terjadi dan menjadikan
Malra yang lebih baik lagi dengan mengedepankan penegakan hukum, sehingga
keamanan dan ketertiban dapat terjaga,” pungkasnya.
(dp-52)