![]() |
Momen penandatanganan prasasti peresmian Gedung Wisma Muzdhalifah Asrama Haji Transit Kota Ambon, Provinsi Maluku, Minggu (7/2/2021) |
Ambon, Dharapos.com – Gubernur Murad Ismail mendampingi
Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) RI, H. Nizar Ali meresmikan Gedung Wisma Muzdhalifah Asrama Haji Transit
Kota Ambon, Provinsi Maluku yang berlokasi di Jl Laksdya Leo Wattimena,
Waiheru, Minggu (7/2/2021).
Peresmian ditandai dengan pemukulan tifa dan penandatangan
prasasti oleh Sekjen Kemenag.
Gedung berlantai lima, berkapasitas 114 kamar, dengan daya
tampung sebanyak 560 jamaah haji, menelan biaya lebih dari Rp61 miliar yang
bersumber dari SBSN Kemenag RI tahun 2018.
Selain dilengkapi fasilitas restaurant dan asrama juga
dilengkapi dengan aula pertemuan serta lift berdaya tampung 30 orang.
“Usai peresmian ini, Gedung Wisma Muzdalifah Asrama
Haji Transit Maluku ditetapkan menjadi Embarkasi Haji Antara,” cetus
Sekjen.
Keberadaan wisma ini, manfaatnya pun akan sangat besar
terhadap umat Islam di Kota Ambon dan Maluku termasuk umat selain agama Islam.
“Karena gedung ini bisa dimanfaatkan untuk pertemuan
keagamaan skala besar. Saya rasa inilah kekayaan luar biasa yang dipersembahkan
untuk rakyat Maluku,” sambung Sekjen.
Menurutnya, Embarkasi Haji Antara Maluku ini bisa
ditingkatkan lagi statusnya menjadi Embarkasi Haji penuh. Namun harus memenuhi
9 syarat.
Dalam hal ini, Sekjen hanya menyampaikan beberapa dari
sekian syarat yakni, asrama haji harus mampu menampung 2 kloter jamaah haji
dalam setiap hari keberangkatan.
“Kalau sekarang sudah mampu menampung 1 kloter. Tinggal menambah gedung atau ruangan untuk 1
kloter lagi, agar statusnya berubah dari Embarkasi Antara menjadi Embarkasi
Penuh. Dengan demikian, jamaah haji tidak perlu lagi melakukan transit
penerbangan ke Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, sudah bisa terbang dari Ambon
menuju Jeddah, Arab Saudi,” jelas Sekjen.
Persyaratan lain yang diamanatkan adalah landasan pacu yang
memenuhi persyaratan penerbangan 3 ribu meter.
“Itu standar penerbangan internasional untuk bisa dilandingi
pesawat berukuran besar seperti jenis Boeing 777, 747 atau Airbus 420. Hanya
saja, ini di luar kewenangan Kemenag RI jika berkaitan dengan penambahan panjang
landasan Bandara Internasional Pattimura Ambon,” tambahnya.
Terkait hal itu, Sekjen meyakini, Gubernur Murad Ismail
telah membahasnya dengan Kementerian Perhubungan.
“Andaikan landasan pacu bandara telah selesai
diperpanjang, maka tahap akhir adalah pelaksanaan verifikasi dari Arab Saudi.
Jika sudah layak digunakan dari segi keamanan, maka tidak ada alasan untuk
tidak menetapkan Asrama Haji Transit Maluku dari Embarkasi Haji Antara menjadi
Embarkasi Haji Full,” paparnya.
Pihaknya, kata Sekjen akan mendukung Pemda untuk mewujudkan
embarkasi haji penuh ada di Maluku.
“Yang jelas, kita akan mendukung. Maluku harus bisa,
karena cukup strategis sebagai pintu gerbang wilayah timur Indonesia. Jadi,
Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku Utara dan Ambon, bisa menjadi titik
kumpulnya keberangkatan langsung ke Arab Saudi melalui Bandara Internasional
Pattimura Ambon. Jamaah hajinya juga hanya menjalani karantina sehari untuk
persiapan administrasi dan lainnya di dalam gedung ini. Dan Ini juga sudah ada
koordinasi antara kami dengan Pemda,'” tandas Sekjen.
Pada kesempatan itu, Gubernur Murad Ismail dalam
sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada Sekjen Kemenag RI H. Nizar dan
rombongan atas kedatangan di Kota Ambon untuk menghadiri sekaligus meresmikan
Gedung Wisma Muzdalifah Asrama Haji Provinsi Transit Maluku.
“Atas nama Pemda beserta seluruh masyarakat Maluku,
kami ucapkan terima kasih kepada Kemenag RI selamat datang kepada Bapak Sekjen
Kemenag beserta rombongan di Kota Ambon, Maluku,” ucapnya.
Keberadaan asrama, sebut dia, merupakan suatu kebutuhan
utama, karena menjadi salah satu pusat seluruh proses pelayanan ibadah haji
kepada masyarakat.
“Gedung Wisma Asrama Haji Transit ini juga merupakan
salah satu upaya dalam memaksimalkan peran dan tanggung jawab pemerintah,
memberikan pelayanan terbaik kepada calon jamaah haji di Maluku,” kata
Gubernur.
Ia pun menyampaikan beberapa hal penting, khususnya bagi
Kanwil Kemenag Maluku.
Adapun hal penting pertama adalah peresmian ini mesti
dijadikan momentum para pimpinan dan jajaran Kanwil Kemenag Maluku untuk
memperbaiki kinerja disiplin, peningkatan capaian kinerja, kelancaran pelayanan
publik serta mampu membuat terobosan besar.
Kedua, peresmian Asrama Haji Transit ini, harus
menginspirasi masyarakat dan Kanwil Kemenag beserta jajaran di Maluku, untuk
terus melakukan konsolidasi dan evaluasi mengenai berbagai hal, terhadap
pelaksanaan ibadah haji sehingga memberikan pelayanan terbaik kepada calon
jamaah haji.
Ketiga, biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan gedung
asrama haji transit ini cukup besar dan itu berasal dari uang rakyat yang
dikelola oleh negara.
“Atas dasar ini, sudah seharusnya rasa memiliki bersama
untuk memelihara dan merawat gedung asrama tersebut harus dilakukan dengan
sebaik-baiknya. Gunakan gedung ini sebagaimana mestinya,” imbau Gubernur.
Tak lupa, mantan Dankor Brimob Polri ini juga menyampaikan
ucapan terima kasih kepada tokoh pemuka dan majelis agama dari masing-masing
agama, yang selalu memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi umat di Maluku,
agar setiap pemeluk agama menjalankan ajaran agamanya dengan sebaik-baiknya,
sehingga tercipta suasana kondusif.
“Kami juga berharap para tokoh agama se-Maluku untuk
selalu tanggap terhadap aspirasi masyarakat, karena pemuka agama adalah
penyambung lidah umat. Mari kita bangun Maluku, dimana ulama dan majelis agama
sebagai mitra pemerintah dalam menjalankan pembangunan nasional di bidang
keagamaan,” harap Gubernur.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Maluku Jamaludin Bugis
menyampaikan, Kemenag RI telah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp.61
miliyar, yang bersumber dari SBSN tahun
2018 untuk membangun Wisma Muzdhalifah Asrama Haji Transit
Maluku, yang secara arsitektur, bangunan berlantai lima ini terlihat setara
hotel berbintang tiga.
“Pembangunan Asrama Haji Transit Maluku, juga tidak
lepas dari campur tangan Pemda dan dukungan penuh dari lembaga legislatif DPRD Maluku.
Bukti keterlibatan Pemda dalam menunjukan komitmen kuat dapat dilihat dari
pembebasan lahan seluas 5-6 hektar untuk pembangunan Asrama Haji Transit Maluku
ini. Membuka dan mengalihkan akses utama jalan masuk ke lokasi asrama sepanjang
600 meter,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara peresmian, Sekda Kasrul Selang,
Forkopimda Maluku, Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI Thomas Pentury, Ketua DPRD
Maluku Lucky Wattimury, Rektor Unpatti Ambon M.J. Sapteno, tokoh agama dan
sejumlah pimpinan OPD Lingkup Pemprov Maluku.
(dp-19)