Kesehatan

20 Kasus Baru di Malra Tambah Daftar Terkonfirmasi Positif Covid-19

8
×

20 Kasus Baru di Malra Tambah Daftar Terkonfirmasi Positif Covid-19

Sebarkan artikel ini

Satgas Covid 19 Malra 25 Jan 2021
Data terkonfirmasi positif Covid-19 per 25 Januari 2021

Langgur, Dharapos.com – Sebanyak 20 kasus baru kembali menambah
daftar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Maluku Tenggara
(Malra).

Dengan adanya penambahan itu, maka total kasus terkonfirmasi
kini berjumlah 162 orang. 

Sebanyak 12 orang dilaporkan sembuh dari Covid-19, dan dengan
penambahan ini maka total kasus sembuh secara keseluruhan mencapai 101 orang.

Sedangkan 52 orang dinyatakan masih berstatus kasus aktif
terkonfirmasi. 

“Ke 52 orang ini masih dalam tahap perawatan,
masing-masing yakni 9 orang di rawat pada RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, 26
orang di karantina terpusat Ngilngof dan 17 orang lainnya menjalani isolasi
mandiri sambil menunggu hasil PCR,” kata 
juru bicara Satgas COVID-19 Malra, dr. Katrinje Notanubun kepada media
ini saat ditemui di kediaman Bupati Malra, Senin (25/1/2021) siang. 

Dilaporkan pula, satu orang meninggal dunia akibat Covid-19
pada Minggu (24/1/2021) malam. Dengan demikian, total kematian akibat Covid-19
di Maluku Tenggara kini berjumlah 9 orang. 

Untuk itu, dr. Katrinje menghimbau kepada seluruh warga
masyarakat Malra untuk terus menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga
jarak, mencuci tangan pakai sabun serta memakai masker. 

“Mari kita lakukan protokol kesehatan dengan baik dan
benar. Ikutilah anjuran-anjuran yang disampaikan oleh tenaga kesehatan,” himbaunya.

dr. Katrinje juga menyinggung pemberlakuan tes Swab di RSUD
Karel Satsuitubun.

“Kalau misalnya ada yang masuk rumah sakit lalu dilakukan
tes Swab, itu bukan karena kami mau mengcovidkan orang,” tegasnya.  

Pemberlakuan tes Swab ini, lanjut dr. Katrinje, dilakukan
untuk mendeteksi lebih jauh tingkat penyebaran virus dari Wuhan China ini.
Sehingga penanganannya pun akan jauh lebih mudah dan dapat teratasi sedini
mungkin.

“Kami ingin mencari sebanyak mungkin kasus tapi yang
masih ringan. Hal ini supaya penanganannya lebih mudah,” lanutnya.

dr. Katrinje mencontokan seperti mereka yang kini dirawat di
karantina Ngilngof.

“Dengan adanya penanganan pada karantina terpusat di Ngilngof,
maka pasien terkonfirmasi tidak akan terlalu lama tinggal di rumah. Dengan
begitu pula, tidak akan ada penularan yang lebih luas, baik terhadap keluarga
pasien itu sendiri maupun orang juga tempat dirinya bekerja seperti kantor,”
pungkasnya.

Untuk diketahui, keberadaan karantina terpusat Ngilngof
diperuntukan bagi pasien atau orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan
status tidak bergejala maupun tidak memiliki riwayat penyakit kronis.

(dp-52)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *