![]() |
Hi. Umar Ohoitenan |
Tual, Dharapos.com
Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) menyatakan dukungannya atas rencana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Kei Besar.
Kepada Dhara Pos, Senin (11/4) Ketua FPMM Hi. Umar Ohoitenan menyatakan dukung penuh atas rencana pemekaran Kabupaten Kei Besar.
Kei Besar selama ini dijuluki sebagai kecamatan tertua di Kabupaten Maluku Tenggara yang hingga kini kondisinya masih tertinggal.
“Kei Besar sudah waktunya untuk di mekarkan, apalagi sejumlah persyaratan yang diminta telah memenuhi ketentuan perundang-undangan yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Pusat,” ungkapnya.
Ohitenan meminta Gubernur Maluku dan Bupati Malra, segera mengambil langkah dalam upaya mendorong percepatan pemekaran Kabupaten Kei Besar. Pihaknya juga meminta 25 anggota DPRD Maluku Tenggara untuk turut serta mengambil sikap mendukung pemekaran Kei Besar.
“Pemerintah daerah serta DRPD Maluku Tenggara harus bergandengan tangan karena kepercayaan seluruh masyarakat Kei Besar ada di pundak di kedua lembaga ini,” cetusnya.
Dikatakan, kabupaten Malra hingga sudah telah melahirkan 5 Kabupaten/kota lagi sementara sejumlah DOB sedang dipersiapkan untuk dimekarkan selain Kei Besar seperti Tanimbar Utara, Aru Perbatasan, dan Kepulauan Terselatan.
“Ini juga menjadi salah syarat dimekarkannya Provinsi Maluku Tenggara Raya,” cetus Ohoitenan.
Terkait itu, dirinya meminta 5 pimpinan daerah di kawasan Maluku Tenggara baik Bupati maupun Wali Kota serta pimpinan dan anggota dewan setempat untuk segera berkoordinasi dalam rangka menyikapi wacana Pemekaran Provinsi Malra Raya.
“Jangan duduk diam atau lenggang kangkung karena suara rakyat ada di pundak bapak dan ibu anggota DPRD maupun juga Wali Kota serta juga Bupati. Karena kalau bukan kalian lalu siapa lagi,” imbuhnya.
Ohoitenan pun mengajak seluruh pemuda se – Maluku Tenggara Raya bersama Pemda masing-masing berjuang untuk pemekaran provinsi di kawasan tesebut.
“Rekan-rekan pemuda dimana saja berada mari kita turut serta dengan memberikan saran maupun pendapat dalam rangka memajukan daerah kita yang berlimpah hasil kekayaan alamnya bagi kesejahteraan masyarakat ,“ ajaknya.
Ohoitenan menegaskan sudah saatnya masyarakat di kawasan Malra Raya berdiri sendiri.
Ia juga pada kesempatan tersebut menyinggung soal pengelolaan Blok Masela.
Diharapkan agar Pemerintah Pusat maupun juga Pemprov agar terkait dengan penetapan Masela dapat membawa kemakmuran bagi masyarakat Maluku terlebih di kawasan Malra Raya.
“Karena sebelum mekar MBD, MTB dan Kepulauan Aru berada di bawah payung Kabupaten Maluku Tenggara, sehingga untuk itu harus ada tekad dari Pemerintah daerah untuk melahirkan generasi emas Maluku yang memiliki kualifikasi ilmu di bidang Pertambangan demi pengembangan Blok Masela,” tandasnya.
(dp-20)