Utama

Temuan Rangka di Lermatan Diduga Kuat Berkaitan Hilangnya Mahasiswi Unpatti

44
×

Temuan Rangka di Lermatan Diduga Kuat Berkaitan Hilangnya Mahasiswi Unpatti

Sebarkan artikel ini
Kapolsek Tansel
IPTU. D. Jambormias

Saumlaki, Dharapos.com 
Penemuan rangka manusia di hutan, tepatnya dilokasi penebangan kayu warga desa Lermatan, kecamatan
Tanimbar Selatan, pada akhir tahun lalu kini mulai menunjukkan titik terang.

Penemuan tersebut oleh pihak Kepolisian Resort Maluku Tenggara Barat dalam hal  ini Kepolisian Sektor Tanimbar Selatan (Tansel) hingga saat ini masih ditangani secara intensif .

Kepala Kepolisian Sektor Tansel, IPTU D. Jambormias kepada wartawan Minggu (6/3) menjelaskan bahwa hingga saat ini, tim penyidik Polsek Tansel telah melakukan penyelidikan terhadap 16 saksi, dan telah menjurus kepada penetapan tersangka.

“Kami belum bisa menyampaikan modus operandinya seperti apa, karena nanti esok setelah pemeriksaan saksi kunci yang baru saja tiba dari Ambon, barulah kami bisa ambil langkah, apakah ini murni karena korban hilang atau korban dibunuh,” ungkap Kapolsek mengawali penjelasannya.

Dikatakan, saat ini penyelidikan telah menjurus pada 3 saksi kunci yang patut diduga kuat kalau para saksi mengetahui secara pasti kejadian tersebut, bahkan bukan tidak mungkin akan menjurus ke penetapan tersangka.

Sejumlah barang bukti kini sudah diamankan untuk kepentingan pemeriksaan lanjutan oleh tim penyidik berupa celana jins dan bra atau bh yang digunakan korban sebelum tewas, telah memperkuat dugaan sebagaimana laporan masyarakat dan keluarga korban, kalau korban adalah seorang mahasiswi asal desa Lermatan yang tengah melanjutkan studinya di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

Korban yang saat itu berlibur ke desa Lermatan sempat dicari oleh keluarga dan masyarakat desa setempat dua tahun lalu.

“Kami memperoleh keterangan bahwa ada salah seorang mahasiswi berusia 20 tahun yang kuliah di Unpatti dan saat itu berlibur ke desa Lermatan hilang entah kemana. Penuturan keluarga korban kepada kami bahwa sebelum hilang, korban sempat pamit ke orang tuanya untuk pergi mandi disumur yang berada di seberang kampung pada pagi hari, namun akhirnya dicari oleh keluarga dan masyarakat karena tidak kembali lagi.
Nah, … dugaan kami ini mengarah ke sana karena sesuai barang bukti yang ada,” tambahnya.

Tulang belulang manusia itu, awalnya ditemukan oleh tiga orang warga desa yang mempunyai lokasi penebangan kayu di areal tersebut.

Para pemilik lokasi tersebut sebelum aktivitasnya dihentikan oleh Pemerintah desa, selalu beroperasi di lokasi tersebut yang berjarak 4 Km dari desa Lermatan.

Saat Pemerintah desa kembali memberikan izin untuk penebangan dilanjutkan, mereka pun kembali ke lokasi tersebut untuk mulai beroperasi, dan ternyata menemukan kerangka tulang belulang manusia yang tidak ada dagingnya lagi, beserta celana jins dan bra yang diduga milik korban.

Kerangka manusia tersebut tidak terkubur, dan hanya tergeletak di atas tanah.

Saat menemukan, para saksi pun langsung melaporkan ke Pemerintah desa dan diteruskan ke aparat Polres MTB untuk di evakuasi.

Usai dievakuasi ke desa Lermatan, masyarakat dan keluarga korban yang hilang tersebut langsung melangsungkan upacara pemakaman secara Nasrani, dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum desa Lermatan.

Namun untuk kepentingan penanganan kasus hingga ke persidangan nanti, pihaknya akan melakukan otopsi dengan menghadirkan tim forensik dari Polda Makasar atau langsung di bawah ke Jakarta untuk pembedahan oleh tim dokter ahli.

Meskipun 3 saksi yang menemukan kerangka tersebut belum diperiksa, namun tetap akan dilakukan pemeriksaan lanjutan, karena tercatat hingga kini telah ada 16 saksi yang diperiksa karena diduga kuat mengetahui hilangnya korban.

“Mudah-mudahan dalam bulan ini kita sudah bisa menetapkan tersangkanya, karena telah menjurus ke bukti-bukti yang kita miliki,” pungkasnya.


(dp-18)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *