Utama

2 Tahun Pimpin Kota Ambon, Wattimena: Siapa Yang Cuci “PIRING KOTOR”

18
×

2 Tahun Pimpin Kota Ambon, Wattimena: Siapa Yang Cuci “PIRING KOTOR”

Sebarkan artikel ini

Paslon BETA Siapa cuci piring kotor


Ambon, Dharapos.com
– Calon Wali Kota Ambon 2024-2029 nomor
urut dua (2), Bodewin Wattimena, ajak masyarakat untuk memilih calon pemimpin
yang sudah teruji dan terbukti, bukan yang baru coba-coba.

Menurutnya, tanggal 27 November 2024 nanti masyarakat harus bisa
memastikan siapa calon pemimpin yang layak membangun Kota Ambon 5 tahun
kedepan.

“Pasangan nomor dua ini sudah pernah bekerja di Kota
ini. Kami sudah tahu titik-titik air bersih yang belum tersentuh dimana, kami
tahu masalah sampah yang paling banyak di desa atau kelurahan mana, kami tahu
UMKM ini banyak dimana, kami tahu Sekolah-Sekolah, dan Puskesmas yang harus
diperbaiki itu dimana mana saja,” ungkap Wattimena saat berorasi dalam
Kampanye Dialogis yang berlangsung di kawasan Amaci, Kelurahan Urimessing,
Kamis (24/10/2024).

Menurutnya, waktu 5 tahun kedepan ini merupakan waktu yang
singkat. Jika ada yang menjadi Wali Kota lalu butuh satu tahun untuk belajar, 3
tahun kerja ful, 1 tahun persiapan periode kedua, maka dipastikan Wali Kota itu
hanya melayani masyarakat paling setahun saja.

Hal ini berbeda dengan Paslon BETA PAR AMBON yang sudah
pernah teruji dan terbukti. Jika terpilih, pastinya mulai tahun pertama
langsung melaksanakan tugas atau langsung action.

“Itu yang membedakan nomor dua dan nomor 1, 3 dan 4.
Kalau bapak ibu sudah tahu perbedaan itu, maka harus pilih nomor dua,”
ajaknya.

Mantan Sekretaris DPRD Provinsi Maluku itu juga sempat
menjelaskan terkait tudingan yang menyebut dirinya semasa menjadi Oj. Wali Kota
Ambon selama dua tahun telah meninggalkan “PIRING KOTOR”.

“Ada yang bilang mantan Pj. Wali Kota Ambon meninggalkan
PIRING KOTOR. Sioh kasiang, tanggal 29 beta (saya) masuk di Kota Ambon beta
panggel (tanya) Kepala Keuangan coba jelaskan kondisi keuangan daerah,
jawabannya kas daerah NOL. Bayangkan, ini artinya sudah nol sebelum beta masuk
yah. Daerah juga saat itu memiliki hutang sebesar 103 Miliar Rupiah. Kas Daerah
Nol, Hutang 103 Miliar, lalu kondisi psikologi yang sementara hancur karena
penindakan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, Ini PIRING KOTOR atau
PIRING BARSIH? lalu siap sapa yang cuci akang?,” tuturnya.

Dihadapan masyarakat yang ada, Wattimena menceritakan
bahwasannya dalam Debat Publik Perdana yang diselenggarakan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) beberapa hari kemarin, dirinya sempat memberikan statement tegas
yang berkaitan dengan tudingan ini.

“Yang beta bilang dalam debat, jangan memercik lumpur di
wajah sendiri. Ini supaya jangan yang bikin PIRING KOTOR bilang (tuduh) beta
yang bikin . Hal ini harus disampaikan kepada publik supaya mengerti budaya
yang dibuat hanya untuk mendapatkan suara dari masyarakat,” paparnya.

Wattimena menegaskan, pemimpin ialah seorang yang mampu
mengungkapkan data dan fakta, bukan asumsi, fitnahan dan bukan keluhan.

“Bagaimana mau jadi Wali Kota kalau katong (kita)
sampaikan hal yang parlente-parlente (tidak benar). Seng bisa! Jang paksa diri.
Tingkatkan kualitas kita supaya kita bisa meyakinkan masyarakat. Tidak
tingkatkan kualitas tapi turunkan kualitas orang lain itu tidak bagus,” tandasnya.

(dp-53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *