Jayapura, Dharapos.com
Wakil Walikota Jayapura DR. H. Nur Alam, M.Si, Rabu (6/5) di hari ke tiga Ujian Nasional (UN) SMP melakukan pantauan di dua sekolah masing-masing SMP Negeri 9 Jayapura dan SMP Advent.
![]() |
Wawali pantau UN SMP |
Wawali setibanya di SMPN 9 tepat pukul 08.25 WIT dan langsung meninjau ke semua ruangan yang digunakan sebagai tempat UN.
Wawali didampingi Kepala Dinas Pendidikan kota Jayapura, I Wayan Mudiayasa, S.Pd.M.Mpd, kepala SMPN 9, Teresia Mandagi, S.Sos,M.Mpd, Wakil kepala sekolah dan pengawas UN SMP.
Jumlah peserta UN pada sekolah tersebut sebanyak 330 orang dari pertama sampai hari ke tiga tersebut semuanya tidak ada perubahan.
Selain 330 siswa, terdapat juga 7 siswa Papua School yang juga mengikuti UN.
Usai melakukan kunjungan di SMP Negeri 9 Wawali bersama Kadisdik Kota langsung menuju ke SMP Advent yang memiliki peserta UN sebanyak 67 orang.
Pantauan media ini, suasana pada saat UN di sekolah yang berada di Argapura, Distrik Jayapura Selatan tersebut berlangsung aman dan tertib.
Wawali usai melakukan pantauan kepada wartawan mengungkapkan peserta UN dan pengawas semuanya lengkap dari hari pertama hingga hari ke tiga.
“Bahkan pada setiap ruangan dua pengawas berada di kelas untuk mengawas 10 siswa yang melaksanakan UN. Walau ada kelas yang peserta UN tidak sampai 10 orang namun tetap di awasi dua pengawas,” ungkapnya.
Dikatakan juga, pelaksanaan UN SMP tahun 2015 dan pada dua sekolah yang di kunjungi berjalan aman, lancar dan jauh dari kecurangan.
Sementara itu, secara keseluruhan, untuk 4000 lebih peserta UN hingga hari ke tiga pelaksanaan UN tersebut ada 26 siswa yang tidak mengikuti UN karena halangan dan mereka akan diikuti sertakan pada UN susulan.
Wawali berharap agar UN SMP tahun 2015 bisa meraih prestasi kelulusan 100 persen karena di tahun sebelumnya tingkat kelulusan mencapai 99 persen.
Pada kesempatan yang sama, Kadisdik Kota juga menambahkan pelaksanaan UN SMP sampai hari ketiga berjalan lancar dimana dari pantauan di lapangan ada 2 sekolah yang dipantau bersama Wakil walikota semuanya berjalan lancar.
Diakuinya, UN tahun 2015 yang tidak mengacu pada UN sebagai penentu tingkat kelulusan ternyata membawah dampak yang positif, artinya tingkat kecurangan tidak ada.
“Untuk pendistribusian soal UN dari masing-masing sub rayon berjalan aman,” tutupnya.
(Harlet)