as

Hukum dan Kriminal

Brankas Bagian Pengembangan SDM Setda MTB Raib Digondol Maling

37
×

Brankas Bagian Pengembangan SDM Setda MTB Raib Digondol Maling

Sebarkan artikel ini

Saumlaki, Dharapos.com
Tempat penyimpanan uang alias brankas beserta isinya pada bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah Maluku Tenggara Barat, Senin (4/5) di bawa kabur oleh maling.

Olah TKP Brankas Setda MTB
Polisi sedang melakukan olah TKP

Segenap staf pada kantor yang berada persis di depan ruang Sekda MTB dan para Asisten di lantai 3 kantor Bupati MTB, beserta seluruh pegawai kantor Bupati sempat dihebohkan dengan informasi kehilangan brankas tersebut pada saat tim Reserse dan Kriminal Polres MTB tiba dilokasi guna melakukan olah TKP.

Penuturan sejumlah pegawai di kantor tersebut kepada wartawan saat dimintai komentarnya mengatakan bahwa mereka baru mengetahui hilangnya uang beserta brankas tersebut setelah berada di kantor, dimana pintu ruang kerja Bendahara dan kepala Bagian Pengembangan SDM ditemukan telah terbuka, serta brankas tersebut hilang dibawah maling.

Kuat dugaan jika para pelaku yang melakukan aksi bejadnya itu lebih dari dua orang.

Berdasarkan pantauan langsung media ini pada saat Tim Reskrim di bawah pimpinan Kasat Reskrim AKP. Titus Leftungun melakukan olah TKP di ruangan Bendahara dan ruangan Kabag, terdapat sejumlah barang bukti yang mencurigakan seperti sepatu PDL atau jenis sepatu yang mirip seperti biasanya digunakan oleh aparat TNI, POLRI, SATPAM, SATPOL PP. Sidik jari pun dilakukan oleh semua staf dan pegawai diruangan tersebut tanpa terkecuali.

Anehnya, bukan hanya total uang tunai senilai Rp. 19.000.000,- yang dibawah kabur melainkan bersamaan juga dengan tempat penyimpanan uang tersebut.

“Kejadian ini telah diserahkan kepada Satuan Reskrim Polres MTB sehingga kami berharap polisii segera mengungkap para pelakunya serta dihukum sesuai perundang-undangan yang berlaku,” ujar Kabag Pengembangan SDM, Gilberth Zudy, SSTP.

Kejadian itu sudah tentu sangat meresahkan warga masyarakat yang sempat mendengar informasi tersebut, oleh karena kantor pengembangan SDM pada SETDA MTB yang terletak dilantai 3 kantor Bupati tersebut tergolong dalam penjagaan yang sangat ketat oleh SATPOL PP MTB.

Sehingga sangatlah mengherankan jika maling dengan mudah melakukan aksinya. Sebut saja Roland Futwembun. Tokoh muda asal desa Olilit raya ini menduga jika para pelaku yang melakukan aksi pencurian ini lebih dari 2 orang, bahkan tidak lain adalah orang dalam sendiri,

“Ini lantaran berangkas yang diambil itu sangat berat serta pintu masuk depan dan belakang di jaga ketat oleh para petugas Satpol PP yang berjumlah 4 orang saat itu,” tuturnya.

Menurut Roland, aksi pencurian ini terjadi akibat kelalaian Kepala Bagian Satpol PP Cornelis Belay, S.Sos, M.Si yang mana setiap malamnya menghabiskan waktu di arena uji ketangkasan (Bola Guling), sehingga kurang mengawasi para anggotanya dalam melaksanakan patroli maupun penjagaan di kantor Bupati.

”Karena anak buahnya tidak dikontrol oleh kasat. Kasat lebih memili sibuk di bola guling setiap malam.
Saya jaga di bola guling dan saya lihat setiap malam kasatpol PP ada di sana.”bebernya.

Atas kelalaian ini, Roland mendesak Bupati Maluku Tenggara Barat – Drs. Bitsael Z. Temmar untuk mengevaluasi kinerja Kabag Satpol PP – Cornelis Belay, bahkan bila perlu mencopot jabatan yang diembankan baginya.

Cornelis Belay saat dikonfirmasi terkait keluhan warga sekaligus kritikan yang dialamatkan baginya, dengan tegas membantah jika kehadirannya setiap malam di lokasi permainan bola guling adalah murni pelaksanaan tugas sebagaimana kewajiban yang dia miliki.

“Saya diperintahkan untuk mengamankan perda yaitu menjaga ketertiban, keamanan masyarakat serta mengawasi jalan bola guling di Pasar Omele  Sifanana. Selaku kabag satpol PP saya tidak pernah ke bola guling untuk urusan pribadi, tetapi demi tugas.” Ujarnya.

Terkait kinerjanya yang sempat dikritisi, Belay mengaku telah maksimal dalam menjalankan tugas, dengan demikian  dirinya berkeberatan jika dituding bahwa tidak melaksanakan tugas dengan baik.
Kejadian tersebut diakuinya bahwa terjadi diluar dugaan, serta di duga kuat jika para pelaku mengambil kesempatan saat para penjaga telah lengah ataupun tertidur.

Menjawab pertanayaan wartawan soal jenis sepatu yang dijadikan barang bukti oleh polisi yakni sama persis dengan sepatu milik anggota Satpol PP yaitu sepatu PDL, Belay menjelaskan jika sepatu  tersebut bisa saja dipakai oleh masyarakat biasa untuk menghilangkan jejak; apalagikamera pengintai atau CCTV yang ada didepan pintu masuk maupun keluar ruangan itu tidak lagi berfungsi alias rusak.

Hingga berita ini naik cetak, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait motif maupun ciri-ciri para pelaku.
 
(mon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *