![]() |
Ilustrasi Dana BOS |
Dobo, Dharapos.com
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) disediakan oleh Pemerintah guna mendukung kegiatan atau operasional di setiap sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas.
Namun kenyataannya, dana yang jumlahnya cukup besar ini sering kali pengelolaannya tidak transparan bahkan disinyalir disalahgunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan anggaran tersebut.
Dan fakta inilah yang terjadi di SMP Negeri 1 Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru. Pasalnya, sesuai aturan dalam pencairan dana BOS tersebut, petunjuk teknisnya harus disaksikan oleh Kepala Sekolah dan para orang tua murid.
Tapi anehnya, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Dobo, Ny. Korneli Madubun tidak pernah transparan menyangkut pencairan dana bantuan yang diperuntukkan bagi sekolah tersebut.
Menurut penuturan salah satu sumber terpercaya yang enggan namanya dimuat kepada Dhara Pos, dirinya menduga telah terjadi penggelapan dana BOS yang di cairkan oleh sang kepsek.
“Persoalannya adalah kenapa yang bersangkutan tidak transparan?” herannya.
Sumber mempertanyakan, ada apa di balik ketidaktransparan pencairan dana-dana tersebut, baik terhadap para guru, maupun orang tua murid yang dinilainya sangat tidak masuk di akal.
Terkait dugaan penyelewengan dana BOS SMPN 1 Dobo, sumber mendesak pihak penegak hukum di Kabupaten Kepulauan Aru agar segera memanggil sang kepsek, guna mempertanggungjawabkan aliran dana BOS tersebut.
“Penggunaan dana-dana tersebut harus dibeberkan mengalir kemana-mana saja,” desaknya.
Sumber juga meminta Komisi C DPRD Kepulauan Aru yang membidangi pendidikan untuk secepatnya menyikapi persoalan dana BOS SMPN 1 ini secara serius begitu pula pihak Dinas Pendidikan Kepulauan Aru.
“Kepala sekolah tersebut harus perlu di evaluasi kinerjanya. Karena dana BOS tersebut sampai saat ini masih misterius keberadaannya dengan kata lain hilang entah kemana. Pihak Dinas Pendidikan juga sudah tahu persoalan ini, tapi jangan sampai sengaja tidak mau tahu,” tegasnya.
(jef)