Ambon, Dharapos.com – Literasi sangat penting bagi anak karena menunjukkan kemampuan untuk membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan sehingga menghasilkan komunikasi yang efektif.
“Akan tetapi kemampuan ini bukanlah hal yang mudah karena konsep bahasa merupakan hal yang abstrak,” demikian disampaikan Wali Kota Ambon dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Wali Kota Ely Toisutta pada kegiatan Bimbingan Teknis Membaca Nyaring untuk Guru, Pustakawan, Penggiat Literasi dan Orang Tua di Grand Avira Hotel, Selasa (6/5/2025).
Dikatakannya, anak-anak perlu mengalami pengalaman yang menyenangkan untuk dapat mencintai dunia literasi dan menggunakannya. Salah satunya dengan mendengarkan melalui cerita.
Menurut Wali Kota, bagi yang sudah mahir membaca dalam hati atau membaca diam (silent ready) adalah hal yang dilakukan ketika membaca. Namun bagi yang belum bisa membaca tetapi tertarik dengan bentuk dan isi buku, maka bagaimanakah mereka bisa ikut serta dalam kegiatan membaca?.
“Jawabanya adalah membaca nyaring (reading aloud)!” tegasnya.
Dikatakan Wali Kota, ketika anak ikut menyimak isi buku sambil mendengarkan suara orang membacakannya maka pada hakikatnya sedang membaca.
Lanjut Wali Kota, minat baca di Indoesia masih tergolong rendah.
Sesuai riset “World’s Most Literate Nations Ranked” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016, Indonesia menempati peringkat ke 60 dari 61 negara yang diteliti dalam hal minat baca..
Data BPS, membaca buku anak usia dini yang dilakukan bersama orang tua masih sangat kecil sekitar 17,21 persen dan 11,12 persen.
“Padahal salah satu kunci keberhasilan dan kemajuan suatu negara adalah masyarakatnya gemar membaca. Selain itu, membaca dengan metode nyaring sangatlah memerlukan kesungguhan,” bebernya.
Pemkot mengapresiasi kegiatan ini dan juga perpustakaan nasional yang telah bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Ambon untuk kegiatan ini.
Bimtek ini berlangsung selama dua hari yang diikuti oleh 150 orang peserta.
(dp-19)